Ratusan Babi di Kalteng Ditemukan Mati Mendadak, Ini Penyebabnya

- 16 Oktober 2021, 12:47 WIB
Ilustrasi babi
Ilustrasi babi /Pexels.com/ Corinna Widmer

 

PORTALKALTENG - Ratusan babi ternak di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami kematian secara mendadak akibat terserang penyakit demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Berdasarkan laporan yang disampaikan ke dalam Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) ada 800 babi ternak yang mati mendadak. Jumlah itu berasal dari Kabupaten Katingan, Murung Raya, Gunung Mas, Pulang Pisau dan Palangka Raya.

"Ini yang terlaporkan dari data Isikhnas, tapi beberapa di peternak populasi kecil belum terdata. Sesuai konfirmasi dari lab BVet Banjar Baru hasil sampel yang kita kirimkan positif ASF," kata Kepala UPTD Puskeswan Kota Palangkaraya, drh Eko Hari Yuwono, Kamis 14 Oktober 2021.

Baca Juga: Tenang, Demam Babi Afrika Tidak Menular ke Manusia, Ini Penjelasannya!

Eko mengatakan, ASF adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen. Dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

Meski begitu, ASF tidak berbahaya bagi manusia dan bukan masalah kesehatan masyarakat.

ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), jadi produk babi dipastikan tetap aman untuk konsumsi.

"Tidak zoonosis, artinya tidak menular ke manusia. Daging aman dikonsumsi tapi limbahnya bila tidak ditangani dengan baik bisa menularkan ke ternak babi peliharaan," jelasnya.

Halaman:

Editor: Febbri Yanto Susanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah