Elon Musk Umumkan PHK Massal Karyawan Twitter Dimulai Tanggal 4 Oktober

- 4 November 2022, 18:13 WIB
Elon Musk di acara Offshore Northern Seas di Stavanger, Norwegia, 29 Agustus 2022.
Elon Musk di acara Offshore Northern Seas di Stavanger, Norwegia, 29 Agustus 2022. /Carina Johansen/Reuters

PORTAL KALTENG – Elon Musk telah memulai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan Twitter mulai tanggal 4 Oktober.

"Dalam upaya untuk menempatkan Twitter pada jalur yang sehat, kami akan melalui proses yang sulit dengan mengurangi tenaga kerja global kami pada hari Jumat," tulis sebuah surel yang dikirim pada seorang staf di hari Kamis.

Media Amerika Serikat, The New York Times dan Washington Post, telah melaporkan tentang PHK tersebut dan mengutip surel internal terkait.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Kehilangan Hampir 3 Juta Followers di Instagram, Ada Apa?

Baca Juga: Petinju MMA Asal Rusia Ini Tewas Setelah Makan Semangka Beracun

Menurut pemberitahuan itu, semua karyawan Twitter akan menerima surel pada hari Jumat. Mereka yang masih bertahan akan mendapat surel melalui akun kerja, sementara mereka yang di-PHK akan menerima pemberitahuan melalui surel pribadi.

Para karyawan juga diperingatkan untuk tidak mengungkapkan "informasi rahasia perusahaan" di media sosial atau dengan pers.

PHK terjadi ketika Musk dispekulasi akan memangkas sebanyak 50% tenaga kerja Twitter beberapa hari setelah dirinya resmi menjadi kepala perusahaan. Twitter sendiri memiliki lebih dari 7.000 karyawan pada akhir 2021.

Baca Juga: Digital Collectibles: Fitur Baru Instagram yang Mudahkan Pengguna Jual-Beli NFT

Aplikasi burung biru itu sebelumnya sudah mengirim surel kepada karyawan bahwa kantor mereka akan ditutup sementara dan semua akses lencana akan ditangguhkan untuk "membantu memastikan keamanan setiap karyawan dan sistem Twitter serta data pelanggan".

Musk sudah memecat beberapa eksekutif puncak Twitter segera setelah mengambil alih kendali perusahaan, termasuk kepala eksekutif Parag Agrawal, kepala keuangan Ned Segal, dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde.

PHK Musk dilakukan sebagai bagian dari upayanya untuk membuat perusahaan lebih untung setelah membelinya seharga $44 milyar (sekitar Rp691,9 triliun), hal yang diakuinya sebagai "membayar lebih".

Baca Juga: Frustasi Dapat Nilai Jelek, Dua Murid AS Pukuli Guru Mereka Hingga Tewas

Untuk menyelesaikan kesepakatan itu, Musk harus mengajukan kombinasi pendanaannya sendiri dan pinjaman sekitar $13 miliar (Rp204,4 triliun), yang kini harus ia bayar kembali.

Pada hari Kamis, Musk mengarahkan tim Twitter untuk membebaskan penghematan biaya infrastruktur tahunan sebesar $1 miliar (Rp15,7 triliun) dengan memangkas pendanaan untuk layanan cloud dan server.

Musk juga memiliki banyak ide untuk menghasilkan keuntungan di Twitter, termasuk rencana untuk mengenakan biaya lencana verifikasi dan menciptakan "everything app" yang akan menggabungkan beberapa platform menjadi satu.

Baca Juga: Ngeri! Seekor Anjing di Meksiko Terekam Kamera Tengah Gondol Kepala Manusia di Jalanan

Mengutip sebuah sumber internal yang ditulis Washington Post, PHK yang tertunda diantisipasi akan berdampak luas pada perusahaan, dengan pemangkasan di bidang pemasaran, produk, teknik, hukum, serta kepercayaan dan keamanan.

Karyawan Twitter sendiri terlihat berbagi pesan dukungan satu sama lain di platform burung biru tersebut, banyak dari mereka menggunakan tagar #OneTeam.

Moral karyawan Twitter dilaporkan telah menurun selama berbulan-bulan akibat kekacauan saga Musk membeli Twitter. Tak sedikit karyawan yang kemudian memilih untuk mengundurkan diri.

Editor: Reni Nurari

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x