Di sisi lain, Nohema sedang berada di taman tempat ia biasa berjalan-jalan setiap hari sepulang sekolah.
Menurut pihak berwenang, tak lama kemudian seorang saksi mata melihat mobil Nohema meninggalkan taman dengan dua sosok pria di kursi depan.
Mobil itu lalu ditinggalkan di ujung jalan sebuah pedesaan. Selanjutnya, menurut para penyelidik, seseorang menjemput Jeremy dan Willard setelah Jeremy melakukan sebuah panggilan telepon.
Dalam sebuah wawancara polisi, Willard menggambarkan rasa frustrasinya atas cara Nohema mengajar bahasa Spanyol di kelas dan bagaimana nilai di pelajaran itu menurunkan IPK-nya.
"Nilai jelek diyakini sebagai motif di balik pembunuhan Nohema yang secara langsung menghubungkan Willard," kata dokumen pengadilan yang diajukan oleh jaksa wilayah Jefferson, Chauncey Moulding, dan asisten jaksa agung Iowa, Scott Brown.
Willard awalnya menyangkal keterlibatan dirinya atas hilangnya Nohema, lalu ia menyatakan bahwa “ia mengetahui sesuatu tetapi tidak berpartisipasi”.
Baca Juga: Link Live Streaming Laga Indonesia U20 VS Moldova U20 di ANTV, GRATIS KLIK DISINI
Ia berkata pada polisi bahwa pembunuh yang sebenarnya adalah sekelompok anak-anak bertopeng yang berkeliaran, lalu mereka memaksanya untuk membantu memindahkan tubuh Nohema serta menjauhkan mobilnya dari taman.
Akan tetapi, dalam dokumen pengadilan terdapat foto-foto (screenshots) percakapan Snapchat yang mengidentifikasi pengakuan Jeremy bahwa ia bertindak bersama orang lain hingga menyebabkan kematian Nohema.