Rusia Keluarkan Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur dan Kapal Serbu Ukraina, AU dan AL Kyiv Masih Eksis?

- 10 Mei 2022, 14:15 WIB
TB2 Bayraktar Jagoan Ukraina
TB2 Bayraktar Jagoan Ukraina /defence-blog.com

PORTALKALTENG - Pada peringatan Hari Kemenangan setiap 9 Mei, Rusia masih belum mampu men demiliterisasi dan men denazifikasi Ukraina seperti klaim yang selalu dikeluarkan Moscow.

Klaim pada Maret silam seperti Angkatan Udara dan laut Ukraina hampir musnah juga gagal dibuktikan, sebab pada 9 Mei 2022 Rusia masih mengeluarkan klaim menembak jatuh jet tempur dan kapal Ukraina di Odesa.

Seperti yang dilansir media Rusia TASS pada Senin 9 Mei 2022 bahwa sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh pesawat MiG-29 Ukraina, dan juga mencegat rudal Tochka-U dan dua proyektil Smerch.

Hal ini disampaikan perwakilan resmi Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

Baca Juga: Alasan Invasi Berubah, Kini Rusia Tuduh NATO dan Ukraina Berencana Menyerang Rusia dan Krimea

“Pada siang hari, sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh pesawat MiG-29 Angkatan Udara Ukraina di atas kota Severodonetsk,” kata Konashenkov.

"Rudal Tochka-U Ukraina dicegat di dekat desa Ivanovka di wilayah Kharkiv, dan dua roket dari sistem peluncur roket ganda Smerch dicegat di daerah Bolshaya Kamyshevakha dan Izyum," tambahnya.

Sedangkan di wilyah Mariupol pun Rusia dan sekutunya masih belum mampu menghancurkan The Defenders of Azovstal Ukraina yang mereka tuduh Nazi dan nasionalis.

Klaim lainnya yang disebarkan Kementerian pertahanan Rusia adalah upaya Ukraina untuk merebut pulau Ular yang terkenal di awal invasi.

Baca Juga: Pertempuran Pulau Ular Masih Berlangsung, Kremlin Klaim Tembak Jatuh Jet Ukraina, Kyiv Hancurkan Kapal Rusia

Di saat yang sama, enam helikopter dihancurkan oleh rudal Onyx berbasis laut semalam di wilayah Odessa, kata Konashenkov.

“Menurut data yang diperbarui, enam helikopter Mi-8 dan Mi-24 dihancurkan oleh rudal Onyx presisi tinggi dari sistem rudal pantai Bastion dekat pemukiman Artsiz di wilayah Odessa,” katanya.

Pasukan Dirgantara Rusia menyerang delapan depot amunisi pasukan Ukraina dengan rudal presisi tinggi dan dua radar untuk mendeteksi target udara, tambahnya.

“Rudal-rudal peluncuran udara presisi tinggi dari Pasukan Dirgantara Rusia menghantam 11 area konsentrasi pasukan dan peralatan militer, empat benteng perusahaan, delapan gudang amunisi pasukan Ukraina di area Konstantinovka, Antonovka, Elizavetovka, Dolina, dan Lisichansk,” kata Konashenkov.

Baca Juga: The Defenders of Azovstal Menjadi Simbol Perlawanan Ukraina di Peringatan Hari Kemenangan 9 Mei Rusia

Sebaliknya saat ini Ukraina melakukan serangan balik untuk merebut kembali tanah airnya sedikit demi sedikit, dan pasukan Rusia yang awalnya menyerang harus berganti bertahan.

Rusia menunding staf umum Ukraina dengan partisipasi langsung dari penasihat dari AS dan Inggris merencanakan provokasi untuk merebut Pulau Ular, tetapi digagalkan oleh pasukan Rusia

"Sejak 7 Mei atas perintah langsung Vladimir Zelensky, Staf Umum Ukraina dengan partisipasi langsung dari penasihat dari AS dan Inggris telah merencanakan provokasi besar untuk merebut Pulau Ular <…>. Karena langkah profesional oleh unit Angkatan Bersenjata Rusia Pasukan di pulau itu, provokasi Ukraina berhasil digagalkan. Musuh menderita kerugian besar," kata Konashenkov.

Menurutnya, selama dua hari terakhir rezim Kiev melakukan beberapa upaya untuk melakukan pendaratan udara dan amfibi di Pulau Ular, yang sangat penting untuk memastikan kontrol atas bagian barat laut Laut Hitam.

Baca Juga: Penjaga Pulau Ular Ukraina yang Terkenal Dengan Kalimat Kapal Perang Rusia Pergilah ke Neraka Sudah Kembali

Lebih dari 50 penyabot Ukraina dihancurkan dalam upaya untuk menangkap Pulau Ular dan jasad 24 prajurit Ukraina tetap berada di pantai, kata Konashenkov.

“Sebagai akibat dari provokasi [oleh Presiden Ukraina Vladimir] Zelensky hanya selama pendaratan dan upaya untuk membangun pijakan di pulau itu, lebih dari 50 penyabot Ukraina dihancurkan. Dua puluh empat mayat prajurit Ukraina yang terbunuh tetap berada di pantai Pulau Ular," tegas Konashenkov.

Selama operasi untuk mengusir serangan di pulau itu, empat pesawat Ukraina jatuh di udara, termasuk tiga Su-24 dan satu Su-27, tiga helikopter Mi-8 dengan pasukan terjun payung dan satu helikopter Mi-24.

Juga selama upaya pendaratan udara pada 8 Mei malam, tiga kapal serbu lapis baja Proyek 58181 Ukraina kelas Centaur dengan personel Angkatan Laut Ukraina dihancurkan.

Baca Juga: The Defenders of Azovstal Kecewa, Komandan Marinir ke 36 Ukraina Kabur dari Posisi dan Tertangkap Rusia

Selama dua hari terakhir, 29 drone Ukraina jatuh di udara, termasuk delapan kendaraan udara tempur tak berawak Bayraktar TB2.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: TASS Rusian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x