Ukraina Siap Tukar Tawanan Rusia Manapun Untuk Warga Sipil dan Personil Militer yang Terperangkap di Mariupol

- 21 April 2022, 15:32 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky /Instagram Presiden Zelensky/@Zelenskiy_official

PORTALKALTENG - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan siap menukar warga sipil dan personel militer yang terperangkap dalam pengepungan Mariupol oleh Rusia dengan Rusia dalam format apa pun.

Presiden Zelensky membuat pengumuman ini selama pengarahan bersama dengan Presiden Dewan Eropa di Kyiv.

"Kami siap untuk berbagai bentuk pertukaran orang-orang kami [di Mariupol] untuk orang-orang Rusia, untuk tentara Rusia yang tertinggal. Mereka meninggalkan yang mati, dan meninggalkan yang terluka." ungkap Presiden Ukraina ini.

"Jadi, demi rakyat kami – baik militer maupun sipil – kami siap melakukan pertukaran dalam format apa pun.” tegasnya.

Baca Juga: Moscow Kembali Desak Pasukan di Mariupol Untuk Menyerah, Azov Sampaikan Bom Rusia Musnahkan Azovstal

Victoria Nuland, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik Amerika Serikat, mengatakan bahwa sekutu AS di NATO dapat terlibat dalam operasi untuk menyelamatkan warga sipil dari Mariupol yang terkepung dengan aman.

Pada Kamis, 21 April, evakuasi warga Ukraina kembali akan dilakukan dari wilayah Mariupol dan Kherson ke wilayah Ukraina.

"Kami terus mengevakuasi wanita, anak-anak dan orang tua (dari Mariupol - red.). Bus dapat dinaiki di Shevchenko Boulevard di jalan lingkar dekat pusat perbelanjaan "Kota Pelabuhan" pada pukul 14.00." jelas Kepala Kementerian Reintegrasi Iryna Vereshchuk melalui Telegram.

Namun ia juga mengingatkan bahwa situasi keamanan saat ini masih sangan sulit dan tak pasti.

Baca Juga: Resimen Azov di Mariupol Rilis Video Klaim Serangan Balik Terhadap Konvoi Militer Rusia dan Sekutunya

Untuk itu dihimbau agar warga yang mengungsi selalu mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah untuk memantau kemungkinan adanya perubahan.

Saat ini Ukraina juga akan mencoba membuat koridor kemanusiaan dari wilayah Kherson dari tiga pemukiman berikut: desa Vysokopillia, desa Novovoznesenske dan desa Myroliubivka.

Pada 20 April 2022 tercatat empat bus evakuasi berhasil meninggalkan Mariupol melalui koridor kemanusiaan.

Situasi di Mariupol

Menurut kepala polisi patroli Mariupol Mykhailo Vershinin bahwa saat ini beberapa ratus warga sipil masih berlindung di wilayah pabrik Azovstal.

Baca Juga: Rusia Ungkap Klaim Data Pihaknya Terkait Jumlah Kerugian Personil Ukraina dan Tuduh Zelensky Bohongi Publik

"Adapun warga sipil yang berada di Azovstal sekarang... Sebelumnya, sebelum intensifikasi permusuhan, ada sekitar seribu orang di sini. Sekarang ada lebih sedikit orang di sini, beberapa ratus dari mereka. Tetapi ada orang dengan anak-anak. Ada video tentang mereka, itu sudah disiarkan." ungkap Mykhailo Vershinin, "Suspilne".

Mereka hidup sebagai semacam komune [terpisah]; meskipun jika mereka meminta bantuan, mereka menerimanya.

Ketika militer tetap bersama dengan warga sipil, itu membuat warga sipil menjadi sasaran militer [bagi musuh], sehingga [mereka] tidak bersatu (militer dan sipil - red.)

Kita semua hidup dalam kondisi yang sangat keras tapi ada orang [sipil] di sana-sini ada anak-anak serta ada keluarga tentara [kita] juga.

Baca Juga: Gencatan Senjata di Mariupol, Rusia Tunding Kiev Larang Pasukannya Menyerah, Zelensky : Tak ada yang Melarang

Jadi menyerahkan diri kepada [tentara Rusia] sebenarnya bukan pilihan bagi mereka sebab beberapa orang mengatakan mereka hanya akan [mengevakuasi] ke Ukraina".

Menurut Vershinin, suara ledakan di kota lebih sering terdengar saat ini dan penembakan terus berlanjut.

"Ini adalah kesempatan langka ketika kita TIDAK mendengar ledakan. Itu [menyerang] hampir sepanjang waktu, pada semua orang. Ini seperti putaran. Pesawat datang, lalu tembakan artileri kapal, lalu MLRS (peluncur roket ganda) - ed.), lalu pesawat datang lagi, rentetan kedua di dekatnya, lalu artileri lagi. Di sini banyak dari semuanya jatuh di kepala kita. Jadi penembakan hampir tidak pernah berhenti" jelas Mykhailo Vershinin.

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.com.ua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah