Kapal Perang Moksva Milik Rusia Tenggelam, Berikut Ini Adalah Kerugian yang Ditimbulkannya

- 16 April 2022, 10:12 WIB
Ilustrasi kapal perang Moskva yang tenggelam
Ilustrasi kapal perang Moskva yang tenggelam /Avalon.red/

PORTAL KALTENG - Kapal Perang Moksva telah dikonfirmasi tenggelam di laut Hitam oleh pihak Rusia pada Kamis, 14 April 2022.

Kapal Perang Moksva tenggelam setelah ditarik ke pelabuhan dan mengalami kebakaran yang menyebabkan amunisi di dalamnya meledak.

Sementara Ukraina menyebut bahwa Moksva tenggelam karena terkena serangan rudal mereka yang berhasil merobek lambung kapal.

Lantas dari peristiwa tenggelamnya kapal perang Moksva, apa saja kerugian yang ditimbulkannya?

Baca Juga: Ukraina Sebut Pertempuran Berkecamuk di Mariupol, Ledakan Dahsyat Guncang Wilayah Kyiv

Rusia memiliki sistem pertahanan yang kuat di Krimea, yang telah direbutnya dari Ukraina sejak 2014.

Tetapi Moskva mampu memberikan perlindungan dan pertahanan jarak jauh pada seluruh Armada laut Hitam.

Moksva juga merupakan pusat komando dan kendali terapung bagi pasukan Rusia.

Kehilangan kapal perang Moksva menurunkan kekuatan pertahanan armada Rusia, terutama pada misi jarak jauh.

Moksva memiliki awak sekitar 500 pelaut yang berhasil dievakuasi ke kapal lain sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan peristiwa itu akan membuat Rusia meninjau ulang kekuatan Angkatan Laut mereka.

Namun berdasarkan pengamatan, Angkatan Laut Rusia sejauh ini tidak memainkan peran yang begitu besar.

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Bentrokan Polisi Israel dan Warga Palestina di Yerusalem, Total 152 Orang Terluka

Rusia hanya menggunakan kapal perangnya secara terbatas untuk sesekali melakukan serangan dan memasok pasukan di selatan.

Peristiwa ini adalah kehilangan pahit bagi militer Rusia.

Karena Moksva adalah simbol Armada Laut Hitam yang berbasis di Krimea dan merupakan simbol kebanggaan militer Rusia. 

Jika benar Moksva tenggelam akibat rudal anti-kapal Ukraina, maka itu akan menjadi kapal perang Rusia terbesar yang hilang dalam sejarah sejak 1941.***

Editor: Allans Yodya Wiratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x