PORTALKALTENG - Para pembela Mariupol dan tentara Resimen Azov mengatakan bahwa tidak ada yang menghubungi mereka dan tidak ada yang mengangkat telepon selama lebih dari dua minggu.
Hal ini disampaikan Sviatoslav Palamar atau Kalina, wakil komandan Resimen Azov dalam sebuah video yang diunggah di media sosial Telegram dan Twitter.
"Pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana rasanya berada di sini dan bertarung dalam kondisi seperti itu, atau apa yang dirasakan para pembela Mariupol?" tanya Sviatoslav Palamar Minggu 10 April 2022 seperti yang dilansir pravda.co.ua.
Bila mengacu pada klaim Sviatoslav Palamar berarti setidaknya sejak akhir Maret lalu para pembela Mariupol dan Resimen Azov tak ada kontak dengan Kyiv.
"Seperti ketika Anda mendapatkan sms yang mengatakan "Apa kabar, sobat?", dan lima detik sebelumnya Anda memasukkan sahabat yang Anda kenal selama tujuh tahun ke dalam kantong mayat. Ini seperti ketika pemimpin peleton kemarin - 22 tahun - mengomando batalion - memerintahkannya lebih baik daripada seorang kolonel berpengalaman yang telah menarik gajinya dari Negara sepanjang hidupnya." singgung Kalina.
Sebelumnya Presiden Volodymyr Zelensky menganggap bahwa pertempuran untuk timur Ukraina dan, khususnya, untuk Mariupol akan menentukan jalannya perang.
Jika Angkatan Bersenjata Ukraina menderita kekalahan di sana, Rusia dapat meninggalkan meja perundingan dan menduduki kembali wilayah timur Ukraina yang dikuasai.
Namun batalyon Azov Mariupol dan pejuang Ukraina lainnya yang ada di kota tersebut bahkan tidak bisa berhubungan dengan Kyiv.