Selain itu, menurutnya saat ini terdapat lebih banyak pasukan Rusia telah tiba di sana.
"Para penjajah terus mempersiapkan serangan di wilayah timur negara kita untuk membangun kontrol penuh atas wilayah Donetsk dan Luhansk," kata staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Presiden Volodymyr Zelensky juga sepakat menyebut serangan di stasiun kereta api Kramatorsk sebagai serangan yang disengaja terhadap warga sipil.
Sementara itu, Rusia membantah bahwa mereka menargetkan warga sipil.
Hal itu telah diutarakan sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari 2022 lalu.
Adapun terkait insiden Bucha, Rusia menyebut bahwa tuduhan terhadap pasukannya yang telah mengeksekusi warga sipil di Bucha sebagai "pemalsuan mengerikan" yang bertujuan untuk merendahkan tentaranya
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah memperingatkan perang bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Gedung Putih mengatakan akan mendukung upaya untuk menyelidiki serangan di Kramatorsk, yang menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menunjukkan tenggelamnya pasukan Putin yang hebat.***