PORTALKALTENG - Kerasnya tuduhan pembantaian warga sipil di Bucha wilayah Lyiv dibantah pemerintah Rusia dengan berbagai pernyataan dari Kementerian Pertahanan hingga Duta Besar.
Rusia mengklaim tidak ada korban sipil yang "dilaporkan" di kota Bucha di Ukraina ketika kota itu dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Rusia,
Namun media AS mengabaikan penembakan militer Ukraina di kota itu, yang diikuti penarikan pasukan Rusia, seperti yang dilansir media pemerintah Rusia TASS Senin 4 Maret 2022.
Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov menyampaikan jawaban atas pertanyaan media barat Newsweek.
“Kementerian Pertahanan Rusia telah sepenuhnya menolak tuduhan palsu ini,” katanya,
“Saya ingin menunjukkan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret. Pihak berwenang Ukraina tetap diam selama ini, dan sekarang mereka tiba-tiba memposting rekaman sensasional untuk menodai citra Rusia dan membuat Rusia mempertahankan diri,” kata Antonov.
“Saya ingin menekankan dengan penuh tanggung jawab bahwa tidak ada satu pun warga sipil yang menderita akibat kekerasan ketika kota itu dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Rusia.
Sebaliknya, pasukan kami mengirimkan 452 ton bantuan kemanusiaan untuk warga sipil,” tegas Antonov.