PORTALKALTENG - Komando resimen Pengawal Nasional "Batalyon Azov" telah meminta pimpinan militer dan politik Ukraina untuk melakukan operasi "de-blokade" Mariupol segera.
Wakil Komandan Resimen Azov Sviatoslav Palamar menyampaikan dalam sebuah videonya bahwa setiap hari pasukan pertahana di Mariupol terus berguguran.
"Setiap hari mempertahankan kota mengorbankan nyawa para pahlawan kita." ungkap Sviatoslav Palamar, Wakil Komandan Resimen Azov.
Ia juga menyampaikan bahwa tujuan utama pasukan pertahanan Mariupol saat ini adalah bertahan dan memenangkan pertempuran di kota Mariupol.
Baca Juga: Account Telegram AZOV Mariupol Sebut Pasukan Kadyrov Berperang Melawan Gedung Kosong dan Terluka
"Tujuan kami adalah untuk bertahan hidup dan memenangkan perang ini! Kami yakin bahwa operasi 'de-blokade' Mariupol akan tercatat dalam sejarah sebagai tindakan heroik keberanian rakyat kami. Tapi jika itu tidak terjadi, itu akan menjadi aib besar dalam sejarah." ungkapnya.
Wakil komandan resimen mengatakan bahwa sekitar 100 ribu penduduk Mariupol diblokade oleh pasukan pendudukan Rusia dan sekutunya saat ini.
Menurut Palamar, jika kota itu direbut oleh pasukan Rusia yang mabuk di bawah pengaruh euforia dan impunitas akan melakukan sejumlah besar kejahatan terhadap warga sipil.
Dikatakannya pula bahwa para pembela Mariupol, meski terluka, tetap berjuang, karena tidak ada jalan lain.