Pengurangan Militer di Kyiv dan Chernigov Hanya Bualan, Zelensky : Tidak ada Alasan Untuk Percaya Wakil Rusia

- 30 Maret 2022, 14:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Tak akan mudah percaya janji dan pernyataan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Tak akan mudah percaya janji dan pernyataan Rusia /Instagram/zelenskiy_official/

PORTALKALTENG - Naif jika Ukraina percaya militer Rusia menarik pasukannya dari Kyiv dan Chernigov, pada 15 Februari 2022 Rusia juga menyampaikan menarik pasukan dari perbatasan Ukraina dan tanggal 24 Februari 2022 invasi terjadi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak akan mempercayai pernyataan wakil Rusia, pengalaman sebelumnya mengajarkan jangankan pernyataan bahkan perjanjian tertulis pun dilanggar Rusia.

Berkaca pada pengalaman 15 Februari 2022, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharovav menyampaikan pernyataan ekspisit penarikan tentara Rusia.

"15 Februari 2022, akan tercatat dalam sejarah sebagai hari kegagalan propaganda perang Barat. Dipermalukan dan dihancurkan tanpa satu tembakan pun dilepaskan," tulisnya di media sosial.

Baca Juga: Rusia Sampaikan Penarikan Sejumlah Kekuatan Militernya dari Perbatasan Ukraina Selasa 15 Februari 2022

Kemudian ada juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan beberapa pasukan yang dikerahkan di dekat Ukraina telah menyelesaikan latihan mereka dan bersiap untuk pergi.

"Unit distrik militer selatan dan barat, setelah menyelesaikan tugas mereka, telah mulai memuat ke kereta api dan transportasi jalan dan hari ini mereka akan mulai pindah ke garnisun militer mereka," kata kepala juru bicara kementerian, Igor Konashenkov.

Kali ini Kementerian Pertahanan Rusia telah memutuskan untuk secara kardinal mengurangi aktivitas militer ke arah Kiev dan Chernigov.

Berdasarkan pernyataan badan militer tersebut setelah pembicaraan Rusia-Ukraina di Istanbul yang dibacakan oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin.

 

Baca Juga: Mayoritas Pejuang Batalion Azov Nasionalis, Andriy Biletsky : Azov Adalah Tulang Punggung Pertahanan Mariupol

“Karena fakta bahwa pembicaraan tentang persiapan kesepakatan tentang netralitas Ukraina dan status non-nuklir serta pemberian jaminan keamanan kepada Ukraina sedang bergerak ke ranah praktis." ujar Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin.

"Dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip yang dibahas dalam pertemuan hari ini, untuk meningkatkan rasa saling menguntungkan kepercayaan dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk pembicaraan lebih lanjut dan pencapaian tujuan akhir - koordinasi dan penandatanganan perjanjian yang disebutkan di atas." ujarnya

"Kementerian Pertahanan Rusia telah membuat keputusan untuk secara kardinal, beberapa kali lipat mengurangi aktivitas militer ke arah Kiev dan Chernigov," kata Alexander Fomin.

"Kami melanjutkan dari premis bahwa Kiev akan membuat keputusan dasar yang sesuai dan kondisi harus dibuat untuk pekerjaan normal lebih lanjut," tambah pejabat militer itu.

Baca Juga: Tidak Ada Dokumen Apapun yang Ditandatangani Rusia dan Ukraina pada Pembicaraan ke 4 di Istambul Turki

Dia juga mengatakan bahwa Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia akan melaporkan secara lebih rinci tentang keputusan yang dibuat setelah kembalinya delegasi Rusia ke Moskow.

Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menampik kemungkinan mempercayai pernyataan dari Rusia kali ini.

Ukraina mengatakan pada Selasa 15 Februari 2022 bahwa tampaknya Kyiv dan Barat mampu mencegah invasi.

"Kami dan sekutu kami telah berhasil mencegah Rusia dari eskalasi lebih lanjut," kata Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba kepada wartawan pada hari Selasa.

Baca Juga: Wakil ketua komite Duma Klaim Pasukan Komando Tangkap Dua Pelaku dalam Video Penganiayaan Tawanan Rusia

"Kami punya aturan: jangan percaya apa yang Anda dengar, percaya apa yang Anda lihat. Ketika kami melihat penarikan, kami akan percaya pada de-eskalasi," katanya.

Namun kali ini berbada, Presiden Ukraina menyampaikan bahwa hanya hasil nyata yang dapat dipercaya bukan bualan pernyataan.

“Sinyal yang kami dengar dari platform negosiasi dapat digambarkan sebagai positif. Namun, sinyal ini tidak menenggelamkan ledakan peluru Rusia." ujar Zelensky.

"Tentu saja, kami melihat semua risikonya. Tentu saja, kami tidak melihat alasan untuk mempercayai kata-kata perwakilan tertentu dari suatu negara yang terus berjuang untuk menghancurkan kami. Ukraina tidak naif." ujarnya.

Baca Juga: Kepala Markas Besar Resimen Azov, Kapten Bogdan Krotevich Sampaikan Kondisi Mariupol per 28 Maret 2022

Ukraina telah belajar selama 34 hari invasi ini dan selama delapan tahun terakhir perang di Donbas bahwa hanya hasil nyata yang dapat dipercaya."

Menurut Presiden, tentara Rusia masih memiliki potensi signifikan untuk melanjutkan serangan terhadap Ukraina.

"Mereka masih memiliki banyak peralatan dan cukup banyak orang yang kehilangan haknya yang dapat mereka kirim ke medan perang. Oleh karena itu, kami tidak akan kendaor atau mengurangi kekuatan kami dan upaya pertahanan." tegas Presiden Ukraina ini.

"Musuh masih berada di wilayah kami. Penembakan kota-kota kami terus berlanjut. Mariupol diblokade. Serangan rudal dan udara tidak berhenti. Inilah kenyataannya. Ini adalah faktanya." ujar Zelensky.

Baca Juga: Penjaga Pulau Ular Ukraina yang Terkenal Dengan Kalimat Kapal Perang Rusia Pergilah ke Neraka Sudah Kembali

Melalui account resmi Facebooknya Staff Umum Angkatan Bersenjata Ukraina juga menyampaikanbahwa pernyataan pengurangan aktivitas militer di kyiv dan Chernigov hanya tipuan.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim bahwa penjajah mencoba menipu dengan apa yang disebut "penarikan pasukan" dan dukungan mereka dari rencana untuk mengepung Kyiv.

"Penarikan unit-unit Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dari wilayah wilayah Kyiv dan Chernihiv berlanjut." tulis Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

Menurut beberapa indikasi, para penyerang sedang menyusun kembali unit-unit untuk memfokuskan upaya utama mereka di front Timur.

Baca Juga: Boikot dan Sangsi Ekonomi Baru Terasa, Rusia Putar Otak Untuk Produksi dan Perbaikan Alutsista nya

Pada saat yang sama, apa yang disebut 'penarikan pasukan' mungkin merupakan rotasi unit individu dan dimaksudkan untuk menyesatkan pimpinan militer Angkatan Bersenjata Ukraina dan menciptakan kesalahpahaman bahwa penjajah telah membatalkan rencana mereka untuk mengepung kota. dari Kyiv."

"Inilah mengapa Angkatan Bersenjata Ukraina, intelijen kami, dan semua orang yang telah bergabung dengan pertahanan negara adalah satu-satunya jaminan kelangsungan hidup kami hari ini, sebagai rakyat dan sebagai negara. [Mereka adalah] jaminan yang nyata." tegas Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pada saat yang sama, Zelensky menambahkan bahwa Ukraina siap untuk bernegosiasi dan akan melanjutkan proses negosiasi.

"Harus ada keamanan nyata bagi kami, untuk negara kami, untuk kedaulatan, untuk rakyat kami. Pasukan Rusia harus meninggalkan wilayah yang diduduki. Kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial harus dijamin. Tidak ada kompromi tentang kedaulatan dan integritas teritorial kita. Dan tidak akan ada satu pun.”

Baca Juga: Khawatir Kalah di Udara, Rusia Kembali Keluarkan Ancaman Kepada NATO agar Tidak Suplay Ukraina Jet Tempur

Presiden juga menambahkan bahwa setiap keputusan mengenai rakyat Ukraina tidak boleh dibuat oleh satu orang atau sekelompok orang yang berpandangan politik, tetapi oleh seluruh bangsa.

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

 

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: RIA Novosti pravda.ru Facebook General Staff of the Armed Forces of Ukraine


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah