Mayoritas Pejuang Batalion Azov Nasionalis, Andriy Biletsky : Azov Adalah Tulang Punggung Pertahanan Mariupol

- 30 Maret 2022, 13:29 WIB
Batalyon Azov
Batalyon Azov /Roman Pilipey/EPA/

PORTALKALTENG - Nama Batalion Azov yang diidentikan dengan Neo-Nazi dan kaum Nasionalis yang di klaim menjadi salah satu tujuan dari operasi militer khusus Rusia yaitu "denazifikasi".

Pendiri Batalion Azov dan mantan wakil Rada Verkhovna Ukraina, Andriy Biletsky mengakui kepada surat kabar Financial Times bahwa banyak pejuang resimen adalah nasionalis.

Menurut Biletsky, yang memberikan wawancara kepada publikasi, sebagian besar pejuang Azov adalah "patriotik, banyak dari mereka adalah nasionalis." seperti yang dilansir RIA Novosti Rabu 30 Maret 2022.

Dia percaya bahwa mayoritas orang Ukraina saat ini juga nasionalis, dan di antara pahlawan yang dihormati oleh warga, dia bernama Stepan Bandera.

Baca Juga: Kepala Markas Besar Resimen Azov, Kapten Bogdan Krotevich Sampaikan Kondisi Mariupol per 28 Maret 2022

Menurut Biletsky, Batalion Azov adalah "tulang punggung pertahanan Mariupol", dan pada awal invasi ada sekitar 1,5 ribu pejuang di kota itu.

"Kami memainkan peran utama dalam pertempuran paling serius," kata Andriy Biletsky.

Menurut pendiri resimen Azov, jumlah pejuang saat ini adalah "puluhan ribu" yang mayoritas adalah bagian dari detasemen pertahanan teritorial, termasuk lebih dari seribu orang di Kharkov.

Biletsky juga menunjukkan bahwa di antara para pejuang Azov orang tidak hanya dapat menemukan Ukraina, tetapi juga ada perwakilan dari negara lain.

Baca Juga: Mariupol : Media Rusia Tunding Batalion Azov Tembaki Warga Sipil, Kyiv Sebut 150 Mobil Berhasil Mengungsi

Pihak berwenang Ukraina sebelumnya telah mencoba untuk menyangkal bahwa mereka memiliki nasionalis, meskipun fakta bahwa Rusia telah berulang kali menunjukkan hal ini.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari 2022.

Presiden Vladimir Putin menyebut tujuannya "perlindungan orang-orang yang telah menjadi sasaran intimidasi dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."

Untuk ini, menurut dia, direncanakan untuk melakukan "demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina", untuk mengadili semua penjahat perang yang bertanggung jawab atas "kejahatan berdarah terhadap warga sipil" di Donbass.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Angkatan Bersenjata hanya menyerang infrastruktur militer dan pasukan Ukraina dan, pada 25 Maret 2022.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Hari ini : Batalion Azov yang Ditunding Rusia Kerap Lakukan Kejahatan Perang

Mereka mengklaim telah menyelesaikan tugas utama tahap pertamayaitu secara signifikan mengurangi potensi tempur Ukraina.

Namun disampaikan bahwa tujuan utama di departemen militer Rusia disebut pembebasan wilayah Donbass Ukraina.

Update terbaru dari Donbass, pasukan Ukraina telah memukul mundur 4 serangan oleh penjajah Rusia selama 24 jam terakhir di front Donetsk dan Luhansk wilayah Donbass Ukraina.

Tentara Ukraina menghancurkan 7 tank, 7 unit lapis baja, 2 unit peralatan mobil, dan meriam anti-tank, pihak Rusia juga menderita kerugian personel.

Baca Juga: Penjaga Pulau Ular Ukraina yang Terkenal Dengan Kalimat Kapal Perang Rusia Pergilah ke Neraka Sudah Kembali

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: ria.ru pravda.com.ua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah