PORTALKALTENG - Batalion Azov disebut Rusia sebagai militan resimen nasionalis Ukraina "Azov" (terhadap para pejuang yang kasus kriminalnya dimulai di Federasi Rusia) kerap ditulis media pemerintah.
Nasionalis Ukraina ini dituduh menembaki sebuah mobil dengan anak-anak dan orang dewasa yang berusaha meninggalkan kota Mariupol.
"Seorang saksi mata dan seorang penduduk yang terluka dan mengaku berasal dari Mariupol mengatakan kepada RIA Novosti.
Menurutnya, dia bersama suami dan dua anaknya berusaha meninggalkan kota. Setelah mobil pengungsi melewati hampir seluruh kota, mengemudi di sekitar peralatan militer dan kota yang rusak, api dibuka di mobil untuk membunuh." jelas RIA.ru Selasa 15 Maret 2022.
Mengutip dari ria.ru Elena yang mengaku warga kota Mariupol menyampaikan secara detail kata-perkata dan menggambarkan kondisi dengan jelas ditengah situasi yang disebutkan terjadi penembakan.
"Kami sudah ingin kembali, tapi mereka mulai menembak. Dari dua sisi. Ukraina. Batalyon Azov menembak. Kami berada di mobil sipil. Ada tulisan "anak-anak" tertulis di atasnya.
Tali putih. Kain digantung. Dan kemudian, ketika mereka terluka, sang suami jatuh ke lantai, membuka pintu dan berkata: "Tolong jangan tembak! Anak-anak terluka! Anak-anak terluka!".
Dan istri saya, berteriak, terluka, tolong jangan tembak. Mereka punya yang begitu besar ... Saya tidak tahu apa itu ... Mereka ingin menembak mobil dari sana.