Selain Legiun Internasional, Salah Satu yang Bergabung dengan Ukraina adalah Batalion dari Belarusia

- 26 Maret 2022, 19:40 WIB
Batalyon Kastuś Kalinoŭski Belarusia
Batalyon Kastuś Kalinoŭski Belarusia /Batalyon Kastuś Kalinoŭski Belarusia/pravda.com.ua

PORTALKALTENG - Satu batalion Belarusia yang dinamai Kastuś Kalinoŭski [penulis dan revolusioner Belarusia] telah mengambil sumpah untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina.

Biasanya jumlah personel satu Batalyon infanteri kurang lebih terdiri dari 700 hingga 1000 orang, jadi setidaknya ada ratusan orang dari Belarusia yang bergabung dengan Ukraina.

Sukarelawan atau yang disebut Rusia "tentara bayaran" ini mengeluarkan video saat mereka mengambil sumpah menjadi bagian militer Ukraina.

Seperti yang dilansir pravda pada Sabtu 26 Maret 2022 yang mengutip saluran Telegram Batalyon Kastuś Kalinoŭski Belarusia.

Baca Juga: Rusia Keluarkan Klaim Kerugian Ukraina Sepanjang 24 Jam Terakhir, Gunakan Rudal Iskander dan Oniks

 "Pada hari penting bagi sejarah Belarusia ini, sumpah diambil oleh sukarelawan dari Batalyon Kastuś Kalinoŭski. Batalyon kami telah menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Ukraina." ungkap Batalyon Kastuś Kalinoŭski.

"Sumpah ini ditulis dalam bahasa Belarusia oleh sukarelawan kami. Kami yakin bahwa di masa depan teks ini akan menjadi dasar sumpah untuk tentara Belarusia yang sebenarnya." ucap anggota Batalyon Kastuś Kalinoŭski.

Batalyon Kastuś Kalinoŭski tersebut dibentuk setelah invasi Rusia ke Ukraina yang terdiri dari ratusan sukarelawan.

Pada tanggal 25 Maret 2022 lalu, warga Belarusia yang merayakan Hari Kebebasan, hari libur nasional tidak resmi, peringatan negara nasional pertama Belarus, Republik Rakyat Belarus (25 Maret 1918).

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Berencana Tampil di Ajang Piala Oscar 2022

Vincent Kastuś Kalinoŭski adalah salah satu pemimpin regional Pemberontakan Januari Polandia melawan Kekaisaran Rusia di wilayah Lituania dan Belarusia saat ini.

Pernyataan ini muncul ditengan ancaman pasukan penjaga perdamaian Rusia yang memperingatkan negara tetangga untuk tidak mengijinkan warganya bergabung dengan Ukraina.

Selain itu Kremlin juga mengklaim sudah menewaskan ratusan legiun internasional atau yang disebut Moscow "tentara bayaran".

Klaim terbaru intelijen militer Rusia memperkirakan bahwa total 6.595 tentara bayaran asing dan teroris dari 62 negara telah terkonsentrasi di Ukraina hingga saat ini.

Baca Juga: Ukraina Bantah Rusia Kehabisan Personil, Rudal dan Bahan Bakar, Oleksandr Hruzevych : Serangan Masih Gencar

"Hari ini, jumlah tentara bayaran asing berkurang. Ini difasilitasi oleh serangan presisi tinggi terhadap pangkalan dan kamp tempat mereka dilatih. Tepat di pangkalan Starychi dan Yaroviv pada 13 Maret, lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari 400 orang terluka.," klaim Direktorat Operasional Utama Staf Umum Rusia, Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy.

Rudskoy memperingatkan bahwa aturan perang tidak berlaku untuk tentara bayaran, dan mereka akan dihancurkan tanpa ampun.

Ia menunjukkan bahwa jumlah tentara bayaran asing yang beroperasi di Ukraina telah menurun, dengan tidak ada pendatang baru yang diamati selama tujuh hari terakhir, dan arus keluar yang disaksikan.

Baca Juga: Mantan Presiden Medvedev : Rusia Tidak Dapat Dikecualikan dari Forum G20 yang Diketuai Indonesia

“Dalam seminggu terakhir, 285 gerilyawan melarikan diri ke Polandia, Hungaria dan Rumania, tanpa harapan tanpa Stinger atau lembing. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara portabel dan rudal anti-tank menyebar dengan cepat ke seluruh dunia bersama dengan tentara bayaran yang kembali. ke negara asalnya," katanya.

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: sputniknews pravda.com.ua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah