"Faktor lain yang membangkitkan reaksi seperti itu dari publik adalah upaya sia-sia Barat untuk memerangi terorisme, yang menyebabkan banyak kematian 'saudara seiman', karena Indonesia adalah negara Muslim terbesar berdasarkan populasi," kata Vorobyova.
Kemudian aspek penting lainnya yang disampaikan duta besar ini adalah otoritas pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Tindakan presiden yang bertujuan untuk membangun dunia multipolar yang adil sering dibandingkan di Indonesia dengan politik presiden pertama Indonesia Sukarno, yang memiliki sikap anti-Barat dan melakukan banyak hal untuk menjalin hubungan dekat dengan Uni Soviet,” tambah duta besar ini.
Apalagi bagi masyarakat Indonesia, Rusia menjadi contoh negara yang sedang menuju kerukunan antaretnis dan antaragama, tegas Vorobyova.
“Kami sering melihat outlet berita lokal secara ekstensif meliput perkembangan Islam di Rusia. Dalam konteks ini, partisipasi militer Muslim Rusia termasuk dari Republik Chechnya disambut dengan sangat baik,” kata pejabat itu.
Baca Juga: Cek Fakta, Cerita dibalik Foto Gadis Kecil Ukraina dengan Shotgun dan Permen Lolipop nya
Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***