PORTALKALTENG - Jepang dan Vietnam, dengan cepat meningkatkan hubungan kerja sama dalam bidang militer mereka di tengah kekhawatiran atas meningkatnya ketegasan China.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan bahwa perjanjian kerja sama luar angksa dan keamanan siber ini bertujuan untuk mengatasi rasa urgensi yang kuat atas kegiatan di Indo-Pasifik.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Japan Today, meski dia mengatakan tanpa mengidentifikasi negara manapun tetapi merujuk ke China, dikatakan pula kegiatan di sana menantang tatanan internasional yang ada.
Nobuo Kishi mengatakan kalau pembicaraan dengan rekannya dari Vietnam, Phan Van Giang, telah membawa telah membawa hubungan kerja sama mereka ke tingkat yang baru.
Jepang secara teratur melancarkan protes terhadap kehadiran penjaga pantai China di dekat pulau Senkaku yang dikuasai mereka, yang juga diklaim dan disebut oleh China sebagai Diaoyu.
Para pejabat Jepang mengungkapkan bahwa secara rutin kapal-kapal China melanggar perairan teritorial Jepang di sekitar pulau-pulau tersebut, bahkan terkadang memberikan ancaman pada kapal-kapal penangkap ikan.
Nobuo Kishi juga menyampaikan bahwa dia menyuarakan rasa prihatin atas eskalasi kegiatan militer bersama baru-baru ini oleh China dan Rusia di dekat perairan dan wilayah udara Jepang.
Dia menyebut armada dua pesawat tempur H-6 China dan dua Tu-95 Rusia terbang dari Laut Jepang ke Laut China Timur dan ke Samudra Pasifik, memicu jet Pasukan Bela Diri Jepang untuk berebut.