Ukraina Kembali Terima 4 Unit HIMARS dari Amerika Serikat untuk Perangi Rusia dari Jarak Jauh

12 Oktober 2022, 11:45 WIB
4 unit HIMARS tiba di Ukraina pertajam serangan jarak jauh ke posisi Rusia / / The DRIVE

PORTAL KALTENG - Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menyampaikan bahwa Kyiv kembali menerima empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) dari Amerika Serikat.

High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS) atau sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) ini tiba di Ukraina dari Amerika Serikat menjadi tambahan armada tempur untuk melawan Rusia dan sekutunya.

Hal ini disampaikan Oleksii Reznikov melalui account Twitter miliknya, walaupun pada awal konflik pernah dihimbau untuk tidak menyampaikan update bantuan militer namun nampak hal hal tersebut tidak lagi berlaku.

Baca Juga: Temuan Gas Air Mata Kedaluwarsa dalam Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Periksa Kandungan ke Laboratorium

"Empat HIMARS tambahan dari mitra Amerika kami telah tiba!" ungkap Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov.

"Saya berterima kasih kepada Joe Biden, Lloyd Austin III, dan orang-orang Amerika." lanjutnya.

Datangnya bantuan peralatan militer nampaknya tidak lagi ditutup tutupi oleh Ukraina dan negara pendukungnya.

Baca Juga: Update Kasus Tragedi Kanjuruhan: Korban Meninggal Bertambah Menjadi 132 Orang

Seperti sejumlah negara yang mengirimkan peralatan tempur ke Ukraina, terbaru Jerman siapkan sistem rudal anti serangan udara IRIS T usai serangan rudal masif dari Rusia. 

"Berita bagus pada malam Ramstein 6 ke mana saya akan pergi besok. Akan ada lebih banyak lagi," tambah Menteri Pertahanan ini.

Tambahan armada tempur ini tentu sangat membantu Ukraina terlebih dikabarkan Rusia sedang mempersiapkan serangan besar ke kota-kota Ukraina.

Baca Juga: BMKG Sampaikan Untuk Waspada Cuaca Ekstrem yang Mungkin Terjadi Hingga Tanggal 15 Oktober 2022

Sejalan dengan rencana Rusia tersebut, Amerika Serikat terus mengirimkan bantuan persenjataan untuk mendukung Kyiv.

Konflik Rusia Ukraina ini sendiri sudah berjalan lebih dari 8 bulan dan belum ada titik terang kapan akan berakhir.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.com.ua

Tags

Terkini

Terpopuler