Sosok Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Penguasa Abu Dhabi yang Meninggal Dunia

17 Mei 2022, 09:08 WIB
Khalifa bin Zayed Al Nahyan /Kuwaittimes

PORTALKALTENG – Meninggalnya Khalifa   diusianya ke-73 tepatnya 12 Mei 2022 lalu merupakan seorang anak dari penguasa pertama Abu Dhabi.

Khalifa bin Zayed Al Nahyan adalah anak tertua dari Zayed Bin Sultan Al Nahyan, ia didapuk meneruskan kekuasaan ayahnya yang kala itu mengalami gangguan kesehatan dengan melaksanakan aktivitas kepresidenan.

Tepat sehari setelah 2 November 2004 Dewan Tertinggi Federal menyetujui memilihnya sebagai presiden UEA. Setelah sebelumnya ia dinyatakan sebagai penguasa Abu Dhabi. Walaupun secara de facto ia sudah menjalankan tugasnya sebagai penguasa semasa ayahnya sakit.

Sebelum menjadi seorang presiden, semasa ayahnya berkuasa menjadi Emir Abu Dhabi. Ia diangkat sebagai wakil penguasa di wilayah timur Abu Dhabi dan menjadi kepala departemen pengadilan Al Ain.

Baca Juga: SAH, Presiden Amerika Joe Biden Tandatangani Lend Lease Program, Ukraina Bisa Meminjam Sewa Peralatan Tempur

Sama seperti jejak karirnya, Ayahnya juga memiliki karir yang sama seperti Khalifa sebelum menjadi pemimpin tertinggi di negara tersebut pada tahun 1966.

Pada tahun 1969 Khalifa diangkat menjadi kepala departemen pertahanan Abu Dhabi. Sehari setelah ia dinominasikan sebagai putra mahkota tepatnya pada 1 Februari 1969.

Karirnya di departemen pertahanan yang membawahi Angkatan bersenjata Abu Dhabi menjadi cikal bahak terbentuknya Angkatan bersenjata UEA setelah tahun 1971.

Selama Berkuasa Khalifa lebih menitik beratkan pembangunan budaya dan Pendidikan di negaranya untuk menyokong pertumbuhan ekonomi non minyak.

Menjadikan Abu Dhabi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, budaha yan Pendidikan, Khalifa berkontribusi besar dalam berdirinya berbagai pusat pendidikan. Diantaranya adalah Louvre Abu Dhabi.

Tidak hanya itu, Universitas New York Abu Dhabi dan Universitas Sorbounne Abu Dhabi menunjukan karakter kedekatan hubungannya dengan dunia barat.

Kepemimpinannya yang dikenal berpikiran modern menjadikan UEA menjadi kekuatan ekonomi regional. Ia mampu membawa  negara melalui fase ketegangan dalam politik regional.

Dikenal dengan sikapnya yang modern. Khalifa menjalin hubungan lebih dekat dengan Amerika Serikat dan Istrael.

Baca Juga: 80 Hari Invasi, Rusia Terus Bombardir Azovstal dan Serang dengan Infanteri Namun Masih Gagal Taklukan Mariupol

Dalam kepemimpinannya, tepatnya 4 januari 2010. Dubai memiliki Menara tertinggi didunia yang dikenal dengan Burj Dubai yang kemudian diubah Namanya menjadi Burj Khalifa sebagai penghargaan terhadap kepemimpinannya.

Setelah terjadi penurunan Kesehatan di tahun 2004, Khalifa sempat menjalani operasi akibat stroke yang ia derita.

Tetap ingin mempertahankan kekuasaannya, Khalifa memilih berkuasa secara seremonial dengan tetap menjadi presiden UEA dan menyerahkan urusan kenegaraan kepada saudara yang ia tunjuk.

Dalam mengambil keputusan, urusan publik dalam keseharian ia serahkan kepada Mohamed bin Sayed Al Nahyan yang merupakan adik tirinya.

Hingga akhinta Khalifa bin Zayed Al Nahyan meninggal dunia pada 13 Mei 2022 dan digantikan saudaranya Mohamed.***

Editor: Allans Yodya Wiratama

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler