Khawatir Kalah di Udara, Rusia Kembali Keluarkan Ancaman Kepada NATO agar Tidak Suplay Ukraina Jet Tempur

29 Maret 2022, 21:09 WIB
Bukan Shukoi atau MiG, sekarang Ukraina minta jet tempur F 15, F 16 dan F 18 /acc.af.mil

PORTALKALTENG - Rusia kembali ancam NATO, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Rusia akan "bereaksi secara memadai" jika sejumlah negara NATO menerapkan rencana untuk memasok jet tempur dan sistem pertahanan udara ke Ukraina.

Kata-kata Shoigu pada panggilan konferensi pada hari Selasa 29 Maret 2022 seperti yang dilansir RIA Novosti.

Bila mengacu pada memorandum Budapest maka Amerika Serikat lah yang berjanji "menjamin" keamanan wilayah Ukraina, bukan NATO.

“Kami memantau pernyataan para pemimpin beberapa negara NATO tentang niat untuk memasok pesawat dan sistem pertahanan udara ke Ukraina. Dalam hal implementasinya, kami akan merespons secara memadai,” kata Shoigu.

Baca Juga: Hasil Pembicaraan Rusia dan Ukraina di Istambul Turki : Ukraina Inginkan Jaminan Keamanan dari Banyak Negara

Sekutu negara Barat bekerja untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina yang dibutuhkan untuk melindungi dari invasi Rusia.

Namun, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa bantuan tambahan ini tidak mungkin berlaku untuk tank dan pesawat seperti permintaanutama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam pidato video kepada para pemimpin NATO pekan lalu, Volodymyr Zelensky meminta "satu persen dari semua pesawat Anda", kemudian menambahkan: "Anda memiliki ribuan pesawat tempur, tetapi kami belum diberikan satu pun." ucap Presiden Ukraina ini.

Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan mereka menentang penyediaan jet tempur ke Ukraina, karena Presiden Rusia Vladimir Putin dapat melihatnya sebagai langkah menuju eskalasi.

Baca Juga: Apa Itu Memorandum Budapest antara Ukraina, Rusia, Amerika Serikat dan Inggris, Mengapa Kyiv Kecewa?

Namun menurut Presiden Zelensky, jet tempur dan tank yang diperlukan Ukraina untuk mempertahankan wilayah nergaranya diman Amerika Serikat, Inggris dan Rusia pernah berjanji di memorandum Budapest.

Hal senada diungkapkan berbagai divisi militer Ukraina yang meminta bantuan jet tempur dan sistem pertahanan udara untuk melindungi langit Ukraina.

Bahkan Angkatan udara Ukraina tidak lagi meminta pesawat seperti MiG dan Sukhoi namun F-15, F-16 dan F-18 pun mereka minta, juga sistem pertahanan canggih seperti Starstreak Inggris atau SAMP-T complex (Eurosam) milik Prancis dan Italia.

"Sekarang saatnya untuk membuat keputusan dan menyerahkan sistem rudal anti-pesawat modern buatan Barat ke Ukraina, serta F-15, F-16 atau pesawat F-18, sehingga pertahanan Ukraina bisa sama-sama bertarung melawan pasukan musuh yang unggul”. menurut Komando Angkatan Udara Ukraina.

Baca Juga: Megawati Akui Sedih dan Sakit Hati Usai Terima Bully-an Warganet Perihal Videonya Memasak Tanpa Minyak Goreng

Selain mengancam NATO, Shoigu juga mengklaim ratusan "tentara bayaran" Ukraina tewas dan lari dari medan perang. 

Dalam operasi militer Rusia di Ukraina sekitar 600 tentara bayaran asing tewas selama dua minggu terakhir dan lebih dari 500 lainnya meninggalkan negara itu, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.

"Selama dua minggu terakhir lebih dari 500 tentara bayaran telah meninggalkan negara itu dan sekitar 600 lainnya tersingkir," kata Shoigu.

Dia menekankan bahwa "operasi sistematis terus melacak dan menghilangkan tentara bayaran asing."

Baca Juga: Ditunding Kyiv Kurangin Intensitas Penerbangan, Kremlin Tunjukan Kekuatan Angkatan Udara nya

 

"Serangan dengan senjata pintar terhadap pusat pelatihan tentara bayaran dan juga kerugian dalam pertempuran telah sangat mengurangi kehadiran mereka di Ukraina," kata Shoigu.

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: TASS Rusian News Agency pravda.ru

Tags

Terkini

Terpopuler