PORTALKALTENG- Menjalin hubungan setiap orang berbeda ada yang sehat dan tidak atau disebut toxic relationship termasuk controlling behaviour.
Banyak pasangan tidak sadar apakah hubungannya mengalami controlling behaviour atau tidak.
Baca Juga: 8 Jenis Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dan Cara Pencegahannya
Controlling behaviour adalah satu pasangan lebih dominan dalam hubungan tersebut secara tidak sehat sehingga mementingkan diri sendiri atau egois.
Mengatur apapun yang dilakukan, merasa terintimidasi, tidak aman bahkan merasa bersalah maka ada controlling behaviour dalam hubungan tersebut.
Controlling behaviour bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti fisik, emosional, seksual, finansial, spiritual dan psiologis.
Tanda adanya controlling behaviour dalam suatu hubungan ialah
1. Isolasi emosional
Hubungan controlling behaviour membuat pasangan tidak punya pilihan selain menuruti kemauannya.
2. Kritik
Hubungan yang sehat dalam memberikan kritik dapat membantu satu sama lain menjadi lebih baik tetapi controlling behaviour mencari kesalahan apapun yang dilakukan pasangannya.
3. Ancaman dan pelecehan
Melakukan segala cara untuk mengendalikan pasangannya dengan ancaman secara fisik atau emosional.
4. Cinta dengan syarat
Salah satu tanda dalam controlling behaviour mencintai pasangan karena sesuatu. Pasangan memanfaatkan dengan alasan cinta dan kasih sayang.
5. Memegang rasa bersalah
Pasangan cenderung menipu dan manipulator agar percaya sehingga bisa mengendalikan demi kebaikan pasangannya.
6. Tidak punya privasi
Hubungan controlling behaviour tidak ada namanya privasi. Pasangan meminta akses untuk akun sosial, rekening bank bahkan selalu mengawasi.
7. Cemburu yang berlebihan
Mengendalikan dan mengawasi setiap saat serta melihat interaksi dengan orang lain. Pasangan selalu cemburu jika ada orang asing karena dianggap sebagai godaan, mencurigai setiap gerakan dan keberadaan pasangannya.
Cara untuk mencegah terjadinya controll behaviour ialah memberi saran terhadap pasangan, bukan memaksa kemauan sendiri tetapi menjelaskan apa yang terbaik untuk pasangan.
Baca Juga: Tanda-Tanda Hati yang Terikat dengan Dunia, Apakah Kita Termasuk?
Kemudian, mendengarkan pilihan pasangannya. Keduanya memiliki hak dan suaranya, terserha masing-masing pihak dalam memutuskan apa yang dilakukan.
Terakhir, menerima apa adanya satu sama lain. Terima pasangan masing-masing dan jalani kegiatan yang positif serta memiliki hubungan yang sehat.***