Network
PORTAL KALTENG - Setelah sekuens penuh aksi di mana sosok Daemon Targaryen yang berlumuran darah berdiri tegak untuk menutup episode terakhir, House of the Dragon mengambil nafas sejenak dalam episode keempatnya.
Kali ini, kita dibawa mengarungi politik kerajaan dan bagaimana sebuah ambisi bisa membutakan seseorang. Episode ini memiliki sedikit aksi pedang dan panah, namun penuh dengan cerita yang menarik.
Berikut kami rangkumkan alur cerita House of the Dragon episode keempat yang berjudul “King of the Narrow Sea”.
Baca juga: Alur Cerita House of the Dragon Episode 1 'The Heirs of the Dragon': Suksesi Berdarah di Westeros
Adegan dimulai dengan Putri Rhaenyra Targaryen yang duduk di aula Storm's end (kursi leluhur House Baratheon) sambil ‘memilah’ pria pilihan. Sejak kecil, ia telah dikirim oleh ayahnya, Raja Viserys Targaryen, untuk mencari pasangan hidup.
Bukti menunjukkan bahwa sudah lebih dari setahun sejak pembongkaran Crabfeeder oleh Daemon Targaryen. Rhaenyra sendiri memilih untuk mengakhiri perjalanannya mencari sang calon suami dan memutuskan untuk kembali ke King's Landing.
Atas prestasinya melawan Crabfeeder dan Triarki, Daemon kembali ke istana Viserys, meninggalkan kerajaannya sendiri dan berjanji setia kepada saudaranya. Viserys pun memeluk Daemon dalam reuni mengharukan itu.
Waktu rupanya juga telah merajut kembali hubungan antara Rhaenyra dan sahabat yang menjadi ibu tirinya, Alicent Hightower. Kungkungan patriarki kerajaan tampaknya telah memperbaiki persahabatan yang sebelumnya manis berubah menjadi asam.
Bukan Game of Thrones rasanya jika tidak ada bumbu-bumbu cerita yang memantik diskusi moral. Dalam House of the Dragon, keterikatan romantis antara Daemon dan keponakannya, Rhaenyra, mulai terbentuk.
Baca juga: Alur Cerita House of the Dragon Episode 2 'The Rogue Prince': Menanti Aksi Rhaenyra Targaryen
Daemon membawa Rhaenyra melewati lorong-lorong King's Landing di bawah sinar bulan. Rhaenyra tampak bahagia. Dengan Daemon di sisinya, Sang Putri menyaksikan pertunjukan jalanan dan mencoba-coba makanan kemudian mengunjungi rumah bordil lokal.
Apa yang dimulai dengan kesenangan berakhir dengan kenikmatan. Daemon memberi kesan pada Rhaenyra untuk mendapatkan apa pun yang diinginkan hatinya. Baginya, perkawinan pun seharusnya tidak menjadi penghalang.
Larut dalam suasana, Rhaenyra dan Daemon akhirnya saling menyerahkan diri ke pelukan satu sama lain. Namun setelah beberapa saat, Daemon ragu-ragu dan tidak melanjutkan lebih jauh dari berciuman. Ia meninggalkan Rhaenyra untuk mencari jalan pulangnya sendiri.
Rhaenyra sepertinya agak kesal. Ia segera merayap masuk ke dalam istana, berharap tidak terlihat oleh orang lain selain Ser Criston Cole yang sedang berjaga di depan pintunya.
Rhaenyra membawa Ser Criston ke dalam dan mulai melucuti pakaiannya. Sempat menolak, Ser Criston akhirnya menyerah dan mulai membantu Rhaenyra melepaskan baju besinya.
Baca juga: Alur Cerita House of the Dragon Episode 3 'Second of His Name': Murka Sang Naga
Harapan Rhaenyra untuk tidak terlihat berakhir saat ada keterlibatan Mysaria yang kini telah menjadi ahli pembisik di King's Landing. Salah satu mata-matanya melihat Rhaenyra bersama Daemon dan memberi tahu Otto Hightower, Tangan Kanan Raja.
Otto pun segera menyampaikan berita tersebut kepada Viserys. Namun tanpa sepengetahuan Otto, Alicent mendengar hal itu. Ia lalu memberi tahu Rhaenyra. Rhaenyra dengan tegas menyangkal bahwa ia telah berhubungan intim dengan sang paman.
Setelah mengetahui tuduhan soal hubungan asmara antara Rhaenyra dan Daemon, Viserys memanggil Daemon ke istananya. Daemon rupanya tidak membantah tuduhan tersebut. Sebaliknya, ia meminta Rhaenyra untuk menikah.
Adat istiadat Targaryen memang mengizinkan hal itu. Namun, Viserys mengingatkan Daemon tentang istri sahnya di Vale. Jadi sekali lagi, ia mengusir Daemon ke Vale.
Viserys juga memanggil Rhaenyra dan mengingatkan sang putri tentang tugasnya terhadap kerajaan dan terhadap klan. Ia menyebutkan ramalan tentang 'Nyanyian Es dan Api' (‘A Song of Ice and Fire’).
Viserys mengingatkan Rhaenyra bahwa nasib umat manusia lebih penting daripada keinginannya sendiri. Sang Raja lalu mengambil waktu dan memutuskan untuk menikahkan Rhaenyra dengan Laenor Velaryon untuk memperbaiki hubungan yang melemah antara kedua keluarga naga.
Rhaenyra mengalah pada keputusan itu. Namun, ia meminta sang ayah untuk memikirkan lebih jauh soal niat Otto yang menempatkan mata-mata padanya. Viserys pun meragukan niat Otto.
Terlihat jelas baginya bahwa tangan kanannya itu menginginkan cucunya untuk dinobatkan sebagai pewaris. Viserys lalu mencopot Otto dari perannya sebagai orang terkuat kedua di kerajaan.
Pada malam yang sama, Viserys juga mengirimkan teh herbal kepada Rhaenyra. Teh itu bertindak untuk menghilangkan komplikasi yang tidak diinginkan, semacam kontrasepsi pengendalian kelahiran.
Di sini dapat dilihat jelas bahwa Viserys tidak percaya jika Daemon dan Rhaenyra tidak berhubungan seksual, terlepas dari fakta bahwa keduanya memang tidak melakukan hal itu.
Ulasan House of the Dragon Episode 4: King of the Narrow Sea
Di episode keempatnya, House of the Dragon mulai mengeksplorasi berbagai komplikasi karakternya dan seluk-beluk politiknya. Westeros bukanlah tempat yang baik bagi mereka yang berkuasa ketika berhadapan dengan mengikuti kata hati.
House of the Dragon juga cukup cepat dalam penceritaannya. Lompatan waktu satu tahun atau lebih telah menjadi sesuatu yang biasa. Seperti yang disebutkan dalam ulasan episode terakhir, traversal cocok untuk pertunjukan kali ini.
Hal ini juga mampu melukiskan gambaran yang sangat cerdik mengenai kerajaan Viserys Targaryen. Matt Smith dan Milly Alcock berhasil menunjukkan chemistry yang nyata sehingga penonton tampak merasa risih dan tidak wajar melihat mereka 'berpasangan'.
Di sisi lain, Paddy Considine juga sangat hebat memerankan Raja Viserys yang selalu berkonflik. Ia mulai menunjukkan sisi dalam naganya secara bertahap. Emily Carey sebagai Alicent juga mendapat kesempatan untuk bersinar di episode ini.
