Alih-alih melindungi, Ukraina menuduh Rusia mencaplok kembali wilayahnya dan Amerika Serikat serta Inggris ingkar pada janjinya.
Kekecewaan Ukraina ini disampaikan Kepala Delegasi Ukraina David Arahamiya usai pembicaraan dengan Rusia Selasa 29 Maret 2022.
"Tentang sistem baru jaminan keamanan untuk Ukraina. Kami bersikeras bahwa ini adalah kesepakatan yang ditandatangani oleh semua penjamin keamanan yang akan disahkan (parlemen - red.), agar tidak mengulangi kesalahan yang dibuat dalam Memorandum Budapest yang ternyata hanya selembar kertas." tegas Arahamiya.
Dalam Memorandum Budapest 1994, Amerika Serikat, Rusia, dan Inggris berkomitmen "untuk menghormati kemerdekaan dan kedaulatan dan perbatasan Ukraina yang ada" dan "untuk menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekuatan" terhadap negara tersebut.
Dari ke tiga negara penjamin memorandum Budapest tak ada satupun yang menepati janjinya, hal ini lah yang membuat Ukraina geram.
Washington harusnya melakukan janjinya karena dikatakan akan bertindak jika Rusia melanggar Memorandum Budapest.
Itu adalah bagian dari harga yang harus dibayarnya sebagai imbalan atas pengurangan drastis ancaman nuklir ke Amerika dan Amerika Serikat harus menepati janjinya.***
Disclaimer*) Sebagian artikel ini disadur dari brooking.edu yang berjudul Why care about Ukraine and the Budapest Memorandum Steven Pifer Kamis, 5 Desember 2019.