Perjanjian tersebut dibuat untuk memberikan hak kepada Perusahaan Hindia Timur Britania dalam hal pembangunan pabrik dan didirikannya pos perdagangan di Singapura.
Perlu untuk diketahui, bahwa awalnya Singapura hanyalah sebuah desa yang berpenduduk kurang dari dua ratus jiwa.
Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, Singapura pun memulai perjalanannya sebagai pemukiman Inggris.
Singapura dijadikan sebagai aset penting, mengingat lokasinya yang begitu strategis demi pencegahan monopoli Belanda atas pengaruh komersial.
Baca Juga: Lirik Lagu Mark NCT – Child, Lagu yang Berhasil Puncaki iTunes Song Chart di 14 Negara
Hal tersebut berdampak pada tingginya gelombang imigran yang berusaha mencari peluang untuk mengadu nasib, terutama dari Tiongkok, India, dan kawasan Asia Barat atau Timur Tengah.
Sebagaimana yang telah disebutkan, ketiganya telah memberikan bukti nyata terhadap gambaran majemuknya demografis Singapura pada saat ini serta statusnya yang mumpuni sebagai kawasan perdagangan kosmopolitan di Asia Tenggara.
Seusai kependudukan Jepang di Singapura dari 1942 sampai 1945 , Inggris pun kembali ke Singapura untuk mempersiapkan pemerintahannya sendiri (Singapura dan Malaya).
Perdana Menteri pertama yang terpilih pada tahun 1959 bernama Lee Kuan Yew.