PORTALKALTENG – BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System sebagai perangkat lunak pada sebuah komputer.
Konfigurasi BIOS berfungsi untuk mengatur suatu aturan pada sistem komputer saat pertama kali komputer dihidupkan.
Konfigurasi BIOS juga dapat melakukan penyalaan serta pengujian terhadap perangkat keras pada komputer.
Konfigurasi BIOS juga menjalankan sistem operasi, tanggal, waktu, dan mengatur media penyimpanan sistem operasi komputer.
Baca Juga: Lirik Lagu NANANA dari GOT7 Single Pertama Setelah Hengkang dari JYP Entertainment
Berikut ini komponen-komponen BIOS yaitu sebagai berikut:
1. BIOS setup yang berfungsi untuk merubah konfigurasi pada BIOS.
2. Driver, merupakan software yang membantu untuk hardware agar dapat digunakan saat mode DOS.
3. Bootstrapper, agar komputer dapat menjalankan proses booting dalam sistem operasi yang terinstal pada komputer.
Program BIOS tersimpan di dalam chip ROM (Read Only Memory) namun untuk komputer modern saat ini FlashROM yang dapat di update menggunakan aplikasi Flash BIOS.
Baca Juga: Prediksi AS Roma vs Feyenoord : Head to Head, Susunan Pemain, Skor Akhir dan Live Streaming
Berikut ini fitur yang terdapat pada BIOS yaitu sebagai berikut:
1. Chipset Feature Setup
Menu yang dapat digunakan untuk mengatur fasilitas yang disediakan oleh chipset komputer seperti timing memori.
2. Power Management Setup
Menu digunakan untuk mengatur perangkat komputer sehingga dapat menghemat energi pada komputer.
3. PCI Configuration
Menu yang digunakan untuk mengatur perangkat-perangkat pada komputer dan PCI, seperti alokasi IRQ.
4. Integrated Pheriperal
Manu yang digunakan untuk menghubungkan fasilitas perangkat-perangkat komputer seperti hardisk, controller, floppy disk, serial dan parallel.
Baca Juga: Comeback! Lirik Lagu NANANA GOT7 Dan Terjemahan Indonesia, Spesial Untuk IGOT7
5. Load Setup Default
Menu yang digunakan untuk meningkatkan kinerja komputer secara Instan. Sehingga komputer dapat berjalan dengan normal.
6. Supervisor Password
Menu yang digunakan untuk membuat password supervisor yang berlaku untuk proses booting dan proses setup BIOS.
7. User Password
Menu yang dapat digunakan untuk memberikan password pada user dengan begitu sebelum komputer masuk ke sistem operasi komputer maka akan terlebih dahulu meminta password booting user.
8. IDE HDD Auto Detiction
Menu yang digunakan mendeteksi perangkat-perangkat komputer seperti hardisk.
9. HDD Low Level Format
Menu yang digunakan untuk proses memformat hardisk pada komputer. Namun tidak semua komputer memiliki fasilitas ini.
10. Save dan Exit Setup
Menu yang digunakan untuk menyimpan hasil berbagai perubahan yang dilakukan pada pengaturan BIOS.
11. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai perubahan yang telah dilakukan pada settingan BIOS.
Demikian artikel ringkasan materi konfigurasi BIOS pada komputer. Semoga bermanfaat.***