Network
PORTALKALTENG - Laga Grup B Antara The Matildas Australia vs Garuda Pertiwi Indonesia di Piala Asia Wanita AFC India 2022, pelatih kepala Australia Tony Gustavsson tak anggak enteng.
Kedua tim mungkin dipisahkan oleh lebih dari 80 tempat di peringkat dunia, tetapi pelatih kepala Australia Tony Gustavsson tidak menganggap enteng ketika timnya memulai kampanye Piala Asia Wanita AFC India 2022 melawan Indonesia pada hari Jumat 21 Januari 2022.
Memang benar Matildas adalah kekuatan besar dalam kompetisi ini, yang mencapai final dalam empat dari lima edisi terakhir dan mendarat di India sebagai tim dengan peringkat tertinggi di ajang tahun ini.
Sementara timnas wanita Indonesia Garuda Pertiwi lolos ke babak penyisihan grup untuk pertama kalinya sejak 1989.
Meski Australia akan menghadapi pertandingan Grup B di Mumbai Football Arena sebagai favorit besar, Gustavsson menyatakan pihaknya tidak akan menganggap enteng tim berjuluk Garuda Pertiwi itu.
“Saya sangat terkesan dan senang dengan perkembangan yang ditunjukkan Indonesia dan saya mengucapkan selamat kepada mereka atas babak kualifikasi yang baik menuju turnamen ini,” kata bos Swedia itu kepada wartawan, Kamis 20 Januari 2022.
“Salah satu hal yang kami benar-benar bekerja keras untuk memasuki permainan ini adalah bagaimana kami dapat menghentikan serangan balik mereka, karena satu hal yang benar-benar dapat melukai kami adalah jika kami kehilangan bola di area yang buruk dan mereka dapat menyerang dengan teknik dan kecepatan. Kita perlu memainkan permainan "A" kita."ungkapnya.
“Hal lain yang perlu kami perhatikan adalah kami akan melawan tim Indonesia yang sangat termotivasi, akan mewakili negara mereka dengan bangga dan akan bekerja sangat keras di sini, jadi kami harus rendah hati dan siap. untuk benar-benar memainkan permainan kami.”ujar Tony.
Australia mendarat di Mumbai dengan kualitas dan pengalaman lebih dibanding beberapa tim di Asia, jika ada, yang bisa menandingi.
Striker utama Sam Kerr memimpin Matildas, tetapi bintang Chelsea adalah salah satu dari 17 pemain yang saat ini bermain secara profesional di Eropa, sementara enam dari skuad saat ini hadir ketika Matildas memenangkan turnamen pada tahun 2010.
Menurut Gustavsson mereka sedang dalam keadaan dan bentuk yang sama serta semua dalam bingkai sama untuk laga pada hari ini.
"Apa yang bisa saya katakan sekarang adalah, setelah latihan kemarin, saya memiliki 23 pemain yang tersedia untuk dipilih," katanya.
“Itu membuat saya sangat senang sebagai pelatih. Kami tahu dari pengalaman, baik dalam permainan pria maupun wanita, bahwa ketersediaan pemain adalah salah satu faktor keberhasilan nomor satu dalam sebuah turnamen, jadi memiliki 23 pemain yang tersedia sangat besar.”tambahnya.
Gustavsson memiliki banyak pengalaman di Eropa, serta Amerika Serikat, di mana ia menjabat sebagai asisten di tim pemenang Piala Dunia Wanita FIFA Jill Ellis, tetapi sepak bola Asia adalah hal yang baru baginya.
Pria berusia 48 tahun itu tidak pernah menghadiri Piala Asia Wanita AFC, tetapi percaya bahwa pengetahuan yang diberikan oleh para pemain dan staf pendukungnya berarti tim memiliki semua yang mereka butuhkan untuk berhasil di India.
"Mereka memberi saya banyak pengetahuan mendalam tentang turnamen dan tim dan bagaimana mereka bermain. Dalam hal pengalaman turnamen, saya punya banyak, tapi pengalaman Piala Asia: saya tidak punya."ungkapnya.
“Saya memiliki pemain yang memiliki pengalaman itu dan tahu apa yang diperlukan. Itu kuncinya sebagai pelatih, dan saya memiliki keyakinan penuh pada para pemain saya.”ujar pelatih ini.
Sementara Australia fokus mengangkat trofi pada 6 Februari, Indonesia menghadapi ujian monumental atas kredensial mereka setelah kembali ke papan atas Asia setelah absen selama tiga dekade.
Tim dengan peringkat terendah di turnamen, sedikit yang mengharapkan tim asuhan Rudy Eka Priyambada untuk menantang peringkat 11 dunia Matildas, tetapi Indonesia tidak membatasi apa yang dapat dicapai timnya dalam beberapa minggu ke depan.
"Kemustahilan itu tak ada. Kami harus fokus pada pertandingan pertama, dan kemudian kami memiliki pertandingan melawan Thailand dan Filipina, saya pikir tidak ada yang tidak mungkin jika kami memberikan yang terbaik."ungkap Rudy.
“(Kualifikasi untuk Piala Dunia Wanita FIFA) adalah impian kami. Para pelatih bermimpi, dan para pemain bermimpi bermain di Piala Dunia. Kami harus membuktikannya di lapangan."ujarnya.
“Ini menjadi motivasi bagi kami. Kita harus buktikan bahwa perempuan Indonesia bisa bermain di level internasional, level tinggi. Saya percaya kita bisa membuktikannya kepada mereka. Jangan beri kami harapan besar, biarkan saja para pemain memainkan permainannya."jelas Pelatih Indonesia ini.
Kedua belah pihak belum pernah bertemu di tingkat internasional penuh, meskipun tim senior Indonesia berpapasan dengan tim nasional U-20 Australia selama Kejuaraan AFF 2015, di mana Matildas Muda menyapu kemenangan 7-0.***
