Korban Ricuh Arema vs Persebaya Bertambah Jadi 127 Orang, Kompetisi Liga 1 Dihentikan Sepekan

2 Oktober 2022, 07:56 WIB
Kericuhan pasca laga Arema vs Persebaya (01/02/22). /Twitter

PORTAL KALTENG – Korban jiwa akibat kericuhan pasca pertandingan BRI Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bertambah.

Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dalam tragedi yang terjadi pada hari Sabtu (01/10/22) malam tersebut.

Dalam jumpa pers di Kabupaten Malang pada hari Minggu (02/10/22), Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta resmi mengonfirmasi jumlah korban meninggal dalam insiden terkait.

Baca juga: Ricuh Pasca Pertandingan Arema vs Persebaya, Lebih dari 60 Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Ricuh Pasca Dikalahkan Persebaya, Ribuan Suporter Arema FC Turun Ke Lapangan, Polisi: 127 Orang Meninggal

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang [dengan] dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico Afinta, dikutip dari Antara (02/10/22).

Tigapuluh empat orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, sementara sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di rumah sakit setempat. Hingga saat ini, ada sekitar 180 orang yang masih menjalani perawatan.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, dengan 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton [yang] turun ke lapangan," tambahnya.

Duel antara Arema vs Persebaya yang bertempat di Stadion Kanjuruhan tersebut awalnya berjalan dengan lancar hingga kick off pukul 20:00 WIB. Setelah permainan berakhir, sejumlah suporter Arema merasa kecewa dan beberapa di antaranya turun ke lapangan.

Baca juga: Prediksi Laga Persijap Jepara vs Persela Lamongan dari Susunan Pemain dan Skor Akhir di Liga 2

Petugas keamanan pun berupaya melakukan pengalihan agar keadaan tidak semakin memburuk. Dalam prosesnya, para petugas akhirnya menembakkan gas air mata.

Penembakan tersebut dilakukan karena para Aremania yang turun ke lapangan telah melakukan tindakan anarki sehingga membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka (para supporter) pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," imbuh Afinta.

Sementara itu, Bupati Malang, M. Sanusi, menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.

Baca juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Minggu 2 Oktober 2022, Jangan Lewatkan Live BRI Liga 1: PERSIB VS PERSIJA

Baca juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini, Minggu 2 Oktober 2022: Ada Karnaval SCTV, Cinta 2 Pilihan, Hingga Beragam FTV

Imbas kericuhan laga Arema vs Persebaya tersebut berbuntut dengan penghentian Liga 1 2022-2023 selama satu pekan ke depan oleh operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).

Keputusan itu diambil setelah adanya arahan dari Ketua Umum (Ketum) Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI). Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, memastikan jika kompetisi telah resmi dihentikan.

“Keputusan menghentikan kompetisi kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” ujar Lukita, dikutip dari laman LIB (02/10/22).

Pihak LIB juga menyampaikan rasa prihatin mereka atas peristiwa tersebut. Kiranya, apa yang telah terjadi dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat.

Editor: Reni Nurari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler