Mengenal SATRIA-1: Satelit Pertama Milik Indonesia yang Sudah Mengudara di Atas Bumi Papua

- 20 Juni 2023, 06:30 WIB
Peluncuran SATRIA-1
Peluncuran SATRIA-1 /Instagram /@jokowi

“Gateway Cikarang akan menjadi lokasi Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer dan Network Operation Control,” ujar Direktur Utama PT SNT, Adi Rahman Adiwoso dalam Konferensi Pers Peluncuran SATRIA-I.

Untuk menggunakan akses internet langsung dari satelit, diperlukan perangkat Very Small Aperture Terminal (VSAT). Sebut saja sebagai antena parabola kecil yang menggunakan satelit untuk jalur komunikasi atau terminal telekomunikasi satelit. Umumnya Antena VSAT berdiameter antara 0,6 dan 2,4 meter. Namun ada juga antena VSAT besar dengan panjang 3 s.d. 6 meter.

Baca Juga: Destinasi Wisata Terbaik dan Populer di Indramayu Jawa Barat yang Wajib Dikunjungi

SATRIA-1 memiliki kapasitas 150 Gbps yang berguna untuk memberikan akses internet di 150.000 titik layanan publik.  Dengan total kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps, maka setiap titik layanan akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sampai 1 Mbps.

Dengan operasi transmisi lewat udara, memungkinkan layanan SATRIA-I menjangkau cakupan wilayah yang sangat luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Cakupan layanan yang luas akan mampu mengatasi hambatan geografis seperti daratan, gunung, bukit, lembah dan ngarai.

SATRIA-1 menjadi salah satu solusi pemerintah untuk melengkapi jangkauan BTS 4G dan Jaringan Kabel Serat Optik Palapa Ring. Sebelumnya, Pemerintah meminjam kapasitas internet satelit dari lima perusahaan sambil menunggu SATRIA-1 siap operasional.

Baca Juga: Meriahnya Konser Bruno Mars di Korsel Dihadiri Ratusan Ribu Penonton Hingga Idol K-Pop dan Selebriti Populer

Dikutip dari Kominfo, bahwa terdapat titik-titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia yang akan dilayani oleh satelit ini.

Kondisi geografis Indonesia yang cukup menantang dalam penyediaan jaringan teresterial merupakan alasan utama sehingga teknologi satelit menjadi solusi yang tepat-guna dalam mengentaskan kesenjangan akses broadband internet.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) telah melaksanakan proses pelelangan pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Satelit Multifungsi (Proyek KPBU Satelit Multifungsi) dengan menetapkan Konsorsium PSN sebagai pemenang lelang pada 26 April 2019.

Halaman:

Editor: Muhammad Rokib

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah