PORTAL KALTENG - Saat ini terdapat 12 aksara daerah yang merupakan bagian dari kekayaan kesusastraan dan budaya Indonesia.
Dari ke 12 aksara tersebut 7 aksara sudah terdaftar di unicode yang artinya bisa digunakan di media sosial.
Aksara adalah sebuah sistem penulisan suatu bahasa dengan menggunakan simbol-simbol atau keseluruhan sistem tulisan.
Sebagai contoh seperti aksara Latin, aksara Arab, aksara Jawa, dan lain-lain.
Sedangkan di Indonesia ada 12 aksara lokal yaitu aksara Jawa, Bali, Sunda Kuno, Bugis atau Lontara, Rejang, Lampung, Karo, Pakpak, Simalungun, Toba, Mandailing, dan Kerinci (Rencong atau Incung).
Bahkan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menyampaikan apresiasinya atas tanda mata yang ditulis dalam 8 jenis aksara di Indonesia.
"Saya terharu melihat tanda mata yang dibuat adik-adik peserta festival Tunas Bahasa Ibu untuk Bapak Presiden Joko Widodo. Berupa ucapan terima kasih dalam delapan aksara." tulis @nadiemmakarim.
Menurut Ketua PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) Yudho Giri Sucahyo, saat ini baru tujuh aksara Nusantara yang telah digitalisasi dan terdaftar di dalam Unicode.
Ketujuh aksara itu adalah Jawa, Sunda Kuno, Bugis (lontara), Rejang, Batak, dan aksara Pegon.
Baca Juga: Spesifikasi Pesawat Tempur Ringan HAL Tejas yang Pukau Pengunjung di AERO India 2023
Sedangkan aksara Unicode sendiri adalah suatu standar teknis pengkodean internasional mengenai teks dan simbol dari sistem tulisan di dunia untuk ditampilkan pada komputer, laptop, atau ponsel.
Standar yang digunakan saat ini adalah Universal Character Set.
Ini artinya jika sudah terdaftar pada Unicode, maka aksara Nusantara itu bisa didaftarkan ke lembaga internet dunia, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).
Baca Juga: Jelang Peringatan 1 Tahun Operasi Militer Khusus, Ukraina Waspadai Serangan Besar Rusia
Pendaftaran aksara daerah di Unicode penting supaya aksara-aksara daerah bisa masuk ke format internationalize domain name (IDN).
Sehingga nantinya aksara-aksara itu bisa diakses dan digunakan di internet. IDN merupakan nama domain untuk bahasa lokal atau aksara setiap daerah atau negara.
Tentunya kedepan pengembangan literasi seperti ini dapat diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia dan dunia secara umum.***