Saat Buya Safii Menolak Tawaran Presiden Jokowi menjadi Wantimpres

- 28 Mei 2022, 09:18 WIB
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia, Jumat, 27 Mei 2022.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia, Jumat, 27 Mei 2022. /dok muhammadiyah

Keberanian dan keteguhan hatinya membawanya tetap dikenal sebagai sosok pemberani yang konsisten menyuarakan kebenaran yang ia anut.

Pria yang akrab dengan Presiden Jokowi ini sempat mendapatkan tawaran untuk menjadi bagian sebagai penasihat presiden.

Tepatnya pada awal januari 2015, saat Jokowi baru beberapa bulan memimpin Kabinet. Buya Safii pernah ditawari jabatan sebagai Dewan Pertimbangan Presiden. (Wantimpres).

Tawaran elit yang datang dari Presiden melalui Sekertaris Negara tersebut ditolak oleh Buya, ia menyatakan ketidakbersediaannya saat dihubungi melalui sambungan telpon.

Keinginannya untuk selalu memberikan sumbangan pemikiran dan mencegah polemic akhirnya membawanya pada kesempatan menerima tawaran sebagai Tim Independen pencari fakta untuk penyelesaian perselisihan KPK dan POLRI.

Baca Juga: Buya Syafii Maarif Mantan Ketum Muhammadiyah Meninggal Dunia, Kapolri : Indonesia Kehilangan Tokoh Bangsa

Tim yang dibentuk oleh Presiden ini terkait penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Budi Gunawan. Presiden menginginkan agar Tim Independen yang dibentuk mampu meminimalisir konflik antar kedua Lembaga penegak hukum yang ada.

Pada tahun 2017 Buya Safii menjabat sebagai anggota UKP PIP yang kemudian berganti nama menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan mengakhiri jabatannya pada 28 Februari 2018.

Keberaniannya dalam menegakan kebenaran yang universal dan kesederhanaannya menjadikannya pribadi yang tak lekang oleh waktu.

Bahkan hingga sepeninggalnya pun, ia masih dikenal sebagai salah satu tokoh bangsa yang aktif dalam memperhatikan bangsanya.

Halaman:

Editor: Allans Yodya Wiratama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x