Melalui Konsul Muhammadiyah ia diminta berangkat ke Lombok di udianya yang ke 21 tahun untuk menjadi guru disana, dan mengajar di Pohgading.
Sempat pulang kekampung halamannya setelah mengajar selama setahun di Pohgading. Syafi’i Maarif memutuskan Kembali ke Jawa dan meneruskan sekolah di Surakarta.
Dan menyelesaikan kuliahnya di Universitas Cokroaminoto pada 1964 sebagai Sarjana Muda. Kemudian ia melanjutkan mengambil Sarjana Penuh yang ia selesaikan tahun 1968 di fakultas IKIP dengan mengambil gelar Doktorandus. Kini berubah nama menjadi Universitas Yogyakarta.
Setelah lulus, ia sempat menjadi pedagang dan menjadi pelayan toko. Kemudian menjadi redaktur suara Muhammadiyah dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia.
Baca Juga: Lirik Lagu Kok Iso Yo Versi Denny Caknan feat Bagus : Ditinggal Lungo, Alesan Ra Cetho
Ia menekuni ilmu sejarah dengan mengambil program Master di Departemen Sejarah Universitas Ohio Amerika Serikat. Dan memperoleh gelar Doktor di Universitas Chicago dengan program studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat.
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam pernah memimpin PP Muhammadiyah disamping menjadi Guru Besar IKIP Yogyakarta. Dan sederet aktivitasnya lain yang membuat Namanya dikenal sebagai sosok idealis dan panutan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Semarang, Jawa Tengah dan Sekitarnya pada Jumat 27 Mei 2022 : Status Berawan