Pemerintah Umumkan Booster Vaksin COVID-19 Akan Diluncurkan Tahun Depan

- 19 Oktober 2021, 23:32 WIB
Tangkapan layar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, Agus Suprapto dalam diskusi bertema
Tangkapan layar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, Agus Suprapto dalam diskusi bertema /Zubi Mahrofi/ANTARA

PORTALKALTENG - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengumumkan rencana pemerintah untuk memberlakukan penyuntikan booster vaksin COVID-19 pada 2022 mendatang.

Sebuah diskusi daring bertemakan "Kesiapan Perubahan Perilaku Pandemi ke Endemi" dilaksanakan di Jakarta, pada Selasa, 19 Oktober 2021. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, Agus Suprapto, mengatakan, "Kemungkinan ada booster di tahun depan. Perlu diingat, vaksin hanya salah satu cara menuju endemi,"

Menurut beliau, salah satu alasan mengapa pemerintah merencanakan hal ini adalah karena adanya kemungkinan terjadinya penurunan imunitas dalam masyarakat.  Beliau kembali mengatakan, "Orang yang divaksin pada Januari - Februari tahun ini, ada kemungkinan imunitasnya menurun pada November - Desember,"

Baca Juga: Kesehatan dan Keselamatan Mutlak Diterapkan di Sektor Pariwisata

Oleh karena itu, beliau menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat agar tidak terjadi peningkatan kasus infeksi dan mampu membuat kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat terus berjalan dengan aman.

"Masyarakat harus tetap waspada dan protokol kesehatan harus dijalankan, karena virus bisa saja bermutasi," ucap beliau.

Beliau memaparkan, jika Indonesia ingin mencapai status endemi, kerja sama perlu dilakukan oleh seluruh pihak. Dimulai dengan melaksanakan protokol kesehatan dan menerapkan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan), penguatan 3T (Testing, TracingTreatment), serta melakukan vaksinasi.

"Untuk menuju dari pandemi ke endemi, perlu kerja sama semua pihak, bagaimana menjaga prokes tetap baik, sadarnya 3T, dan vaksinasi," ujarnya.

Agus Suprapto juga menambahkan, pemerintah akan tetap menyalurkan insentif kepada masyarakat prasejahtera agar roda ekonomi tetap berjalan. "Insentif untuk kelompok miskin juga tetap dipertahankan agar ekonomi tetap berjalan," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah meminta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk melakukan penelitian terhadap jenis vaksin COVID-19 yang cocok untuk digunakan sebagai booster.

Baca Juga: Masih Ada Wilayah di Kalteng Belum Capai 40 Persen Vaksinasi Dosis 1 ?

"Pak Menteri minta ITAGI untuk meneliti vaksin yang paling bagus," ucap Plt. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

Saat ini, Indonesia sedang merencanakan prosedur pemberian booster vaksin COVID-19 bagi kelompok yang rentan selain tenaga kesehatan, misalnya penyandang disabilitas dan lansia.

Selebihnya, booster akan diprioritaskan pada Penerima Bantuan Iuran (PBI). Pihaknya berharap, pemberian booster vaksin ini akan dapat dimulai pada Januari 2022 mendatang.

Penelitian terhadap booster vaksin masih mempertanyakan seputar pemberian vaksin secara homolog atau heterolog. "Harus ada basis ilmiah, kita lagi kejar. Mudah-mudahan Desember sudah selesai penelitiannya, sehingga kita ada dasar untuk keputusannya." ucap Maxi.***

Editor: Natasha Sabatini

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah