" Fanatik itu seharusnya untuk diri sendiri dan lemah lembut kepada orang lain, bahkan untuk yang berbeda keyakinan. Jangan dibalik, fanatik yang berlebihan diberlakukan untuk orang lain, sementara untuk sendiri malah lunak, " kata Yaqut.
Yaqut membenarkan Letjen Dudung bahwa semua agama benar menurut masing-masing agama.
"Ini yang sering disalahpahami sebagai relativisme. Toleransi adalah tidak menolak apa yang tidak sama dengan yang dia yakini. Relativisme itu tidak bisa menoleransi apakah pilihan seseorang itu benar atau salah. Toleransi dan relativisme berbeda," ujar Yaqut.***