PORTAL KALTENG – Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, Kabar duka datang dari Ulama organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama. Yakni KH Dimyati Rois yang telah wafat pada Jumat dini hari, sekitar pukul 01.13 WIB di Rumah Sakit Tlogorejo Semarang Jawa Tengah.
Kabar tersebut beredar di facebook dan laman resmi NU Online yang mendapatkan kabar duka ini melalui siaran pada akun media sosial Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
KH Dimyati Rois atau lebih akrab dikenal dengan sapaan Gus Dim, merupakan pengasuh pondok pesantren Al-fadlu wal fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Baca Juga: Hotman Paris Beberkan Dugaan Pengacara Tersandung Kasus Ijazah Palsu, Berikut Komentarnya
Gus Dim selain menjadi pengasuh pondok pesantren miliknya, beliau juga merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sosok Gus Dim adalah Ulama yang dikenal sangat sederhana, seperti pengakuan dari Menkopolhukam RI Mahfud MD, dalam postingan di akun Twitternya @mohmahfudmd.
"Inna lillah wa inna ilaihi raji’un. Sy sedang di KBRI Den Haag saat ada berita KH Dimyati Rois wafat, Kamis 9/6/22. Spt Kyai NU pd umumnya, almarhum adalah Kyai yang selalu tampil sederhana. Saya kenal baik dan sering berkunjung ke ponpesnya di Kaliwungu. Insyaallah husnul khotimah. Amiin,"
Gus Dim atau Mbah Dim para santri menyebutnya demikian, lahir di Bulakamba, Brebes pada tanggal 5 Juni 1945.
Sosok kiai yang pernah nyantri di pondok pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur ini sempat terpilih sebagai salah satu dari Sembilan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) pada Muktamar NU ke 34, tahun 2021 silam.
Mbah Dimyati ini memiliki sanad keilmuan yang masih sambung dengan Ulama-ulama alim dan khos.
Saat Mbah Dim belajar ilmu agama di Lirboyo, beliau belajar langsung kepada KH Marzuqi Dahlan.
Baca Juga: Tentang Kartu Prakerja, Berikut Manfaat Bagi Peserta yang Lolos Program ini
KH Marzuqi Dahlan merupakan cucu dari KH Sholeh Banjarmelati dan beliau belajar langsung pada sang kakek sewaktu masih kecil.
Selain berguru pada sang kakek, Marzuqi Dahlan juga belajar langsung kepada KH Hasyim Asy’ari yang merupakan kakek dari Gus Dur.
Itulah sanad keilmuan Gus Dim yang masih sambung dengan para Ulama besar di Indonesia dan khususnya Ulama Nahdlatul Ulama.***