Indonesia Produsen Minyak Kelapa Sawit Terbesar, Pemerintah Luncurkan Program Guna Menjaga Ketersediaan Migor?

15 Januari 2022, 18:14 WIB
Mendag menambahkan bahwa, sesuai mandat Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan untuk menjamin stabilitas harga bapok, program 'Migor 14 Ribu' diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terhadap minyak goreng, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. /kemendag

PORTALKALTENG -  Indonesia merupakan negara terbesar produsen minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), yang harga minyak goreng di masyarakatnya cukup tinggi.

Pada 2020 lalu, Indonesia menduduki rangking pertama eksportir terbesar minyak kelapa sawit di dunia dengan total ekspor CPO mencapai 37,3 juta ton dengan market share global mencapai 55 persen.

Namun beberapa waktu lalu tingginya harga minyak goreng dimasyarakat menjadi sorotan berbagai pihak seperti juga pemerintah sendiri hingga meluncurkan program seperti Program Migor 14 Ribu.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, Kementerian Perdagangan mendukung “Program Migor 14 Ribu” dan “Holding BUMN Pangan ‘ID Food’”yang diluncurkan Badan Usaha Milik Negara diMuseum Fatahillah, Jakarta, pada 12 Januari lalu.

Baca Juga: PLN UIW Kalselteng Gencarkan Program Kompor Induksi yang Lebih Efisien, Ekonomis, serta Ramah Lingkungan

Program tersebut diluncurkan pemerintah sebagai langkah konkret untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia, khususnya barang kebutuhan pokok (bapok), seperti minyak goreng.

"Sesuai mandat Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan untuk menjamin stabilitas harga bapok, program 'Migor 14 Ribu' diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terhadap minyak goreng, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu,"ujar Mendag Lutfi.

Ia menjelaskan, program 'Migor 14 Ribu' diharapkan dapat terus mempertahankan penerimaan devisa kelapa sawit yang harganya sangat baik di pasar internasional.

Selain itu, juga dapat menjaga keterjangkauan serta ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat, dikutip dari siaran pers kementerian perdagangan Sabtu 15 Januari 2022.

Baca Juga: Dukung Program Food Estate, PLN UIW Kalselteng Lakukan Peremajaan Jaringan Listrik di Wilayah Kalteng

"Kami saat ini sedang melakukan intervensi dengan menggunakan mekanisme Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yaitu menyiapkan 1,2 miliar liter untuk enam bulan pertama 2022. Saya jamin harga minyak goreng akan berada di Rp14.000/liter," tegas Mendag Lutfi.

Mendag Lutfi menambahkan, pada 2022, tren permintaan bapok akan lebih besar daripada pasokan yang tersedia.

Saat ini, Kementerian Perdagangan sedang mengatur logistik di 2022 sehingga, Holding BUMN Pangan 'ID Food' yang juga diluncurkan hari ini diharapkan dapat turut mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas dan ketersediaan bapok.

"Kami mohon kerja sama pemerintah, BUMN, dan swastauntuk menjaga kekompakan, kebersamaan, dan membulatkan tekad untuk membuat Indonesia maju.

Baca Juga: Akan Tingkatkan Sistem Keamanan dan Patuhi Prokes, Segel Sementara Sebuah Cafe dan Sport Bar Dibuka Pemda

Saya yakin kita bisa dan mudah-mudahan ini dapat menjadi bekal kita ke depan,"tutup Mendag Lutfi.

Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, BUMN saat ini sedang melakukan perbaikan ekosistem.

Selain itu, juga mengimbau kepada BUMN Holding untuk terbuka dengan inovasi dan teknologi.

"Saya berharap 'ID Food' bersinergi dengan BUMN lain seperti Himbara, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan lainnya untuk dapat melakukan pendampingan kepada para petani, peternak, hingga nelayan, serta menghasilkan solusi pembiayaan yang benar dengan data yang benar,"tutur Erick.

Baca Juga: FIFA Akan Umumkan Pemenang Pelatih Terbaik untuk TIm Wanita dan Pria pada 17 Januari Mendatang

Sementara itu, Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan, dukungan dari kementerian dan lembaga sangat penting bagi pembentukan holding pangan.

"Saya harap, 'ID Food' dapat memacu semangat kita bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional; inklusivitas petani, peternak, dan nelayan; dan menjadi perusahaan kelas dunia," ungkap Arief.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Kemendag

Tags

Terkini

Terpopuler