Tahun Baru Islam, Berikut Keutamaan dan Larangan serta Amalan Bulan Muharram

- 18 Juli 2023, 19:31 WIB
Foto saat jamaah tengah mendengar tausiyah di Masjid Nurul Hidayah.
Foto saat jamaah tengah mendengar tausiyah di Masjid Nurul Hidayah. /Rokib

 

PORTAL KALTENG - Keutamaan bulan Muharram dan terdapat larangan serta amalan bulan Muharram yang dianjurkan oleh para ulama.

Tentunya, bulan Muharram merupakan bulan yang mulia bagi umat Islam. Bulan Muharram merupakan awal bulan pada tahun baru Islam dalam kalender Hijriyah.

Bahkan, keutamaan bulan Muharram ini, juga telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 36.

Baca Juga: PHBI Kota Pontianak akan Gelar Pawai Ta'aruf Tahun Baru Islam

Di dalam ayat itu, juga dijelaskan tentang larangan-larangan Allah SWT yang tidak boleh dilakukan oleh umat Islam.

Bunyi ayat tersebut Artinya: “Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Karena terdapat kemuliaan pada bulan Muharram ini, maka terdapat amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh Umat Islam. Seperti meningkatkan ibadah dengan melaksanakan shalat.

Baca Juga: Tanggal Berapa Libur Tahun Baru Islam? Apakah 1 Muharram Digeser seperti Hari Raya Idul Adha

Kemudian, puasa sunnah pada bulan Muharram berada satu level di bawah puasa Ramadhan. Oleh itu, di bulan Muharram ini sangat dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Syekh Jalaluddin As-Suyuthi pada syarah hadits shahih Muslim, Ad-Dibaj fi Syarhi Shahihi Muslim ibnil Hajjaj.

Selain dua amalan tersebut. Kemudian amalan yang dianjurkan oleh para ulama ialah dengan menyambung silaturahim, bersedekah, mandi, memakai celak mata dan berziarah kepada ulama, baik yang hidup maupun yang meninggal.

Kemudian menjenguk orang sakit, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, mengusap kepala anak yatim dan embaca Surah Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Baca Juga: Bursa Liga 2 : Profil dan Statistik Duo Pemain Jepang yang Perkuat Persijap Jepara

Hal tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur yang artinya: "Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shlatlah,sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.***
Wallahu a'lam bish-shawab

Editor: Muhammad Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah