Ceramah Kultum Ramadhan Singkat 2022: Hadits Menyegerakan Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan

- 13 April 2022, 10:08 WIB
Pixabay.com/ @picturedesign96
Pixabay.com/ @picturedesign96 /

PORTALKALTENG – Berikut ceramah kultum Ramadhan singkat 2022 yang bertema tentang hadits menyegerakan berbuka puasa di bulan Ramadhan.

Saat umat Muslim menjalani ibadah puasa selama sehari penuh dengan menahan lapar dan haus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, pastinya yang dinantikan yaitu untuk menyegerakan berbuka puasa.

Oleh karena itu, waktu berbuka puasa adalah waktu yang sangat istimewa.

Baca Juga: Roma vs Bodo Glimt : Prediksi Susunan Pemain, Jadwal Tayang, Head to Head dan Skor Akhir

Sebagaimana dikutip portalkalteng.com dari laman ngaji,id pada 13 April 2022, berikut ceramah kultum Ramadhan 2022 yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A:

Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi, semoga Allah SWT meridhai beliau, Bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ، وَأَخَّرُوا السُّحُورَ

Artinya: “Manusia masih dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka.”

Setelah beliau memberikan hadits tentang kewajiban menunaikan puasa nadzar yang dilakukan oleh keluarga, maka setelah itu beliau Rahimahullah mendatangkan tentang diantara sunnah berpuasa. Yaitu menyegerakan ifthar atau berbuka puasa.

Baca Juga: LE SSERAFIM, Girl Grup Baru HYBE Umumkan Tanggal Debut Resminya dan Single Pertamanya

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ

Artinya: “Senantiasa manusia dalam kebaikan”.

Iya, mereka dalam keadaan baik. Apa ciri-cirinya manusia dan umat Islam masih dalam keadaan baik? Yaitu apabila mereka masih menyegerakan berbuka puasa.

Menyegerakan berbuka puasa maksudnya apabila kita sudah yakin matahari terbenam, maka segera kita berbuka, segera kita minum, segera kita memakan ruthob yaitu kurma muda atau kurma, atau minum air atau makanan yang lainnya.

Maka itu adalah yang dimaksud dengan menyegerakan berbuka puasa apabila sudah yakin waktunya sudah tiba.

Kapan waktunya? Apabila saat tenggelam matahari. Dan seseorang mengetahui tenggelamnya matahari, dengan cara melihat langsung atau dengan melalui jam, melalui jadwal shalat atau dari kabar orang yang tsiqah.

Baca Juga: Prediksi West Brom vs Blackpool : Head To Head, Susunan Pemain, Skor dan Jadwal Tayang

Melalui salah satu di antara cara-cara tersebut sehingga dia mengetahui bahwasanya matahari sudah tenggelam, maka segera dia menyegerakan berbuka puasa. dan ini adalah sunnah Nabi SAW.

Selama umat Islam masih menyegerakan berbuka puasanya, maka manusia berarti masih dalam keadaan baik.

Karena jika sunnah-sunnah yang kecil saja seperti ini diamalkan, maka diharapkan sunnah-sunnah yang lain yang lebih besar semoga juga diamalkan.

Selama manusia masih menghidupkan sunnah ini, yaitu menyegerakan berbuka, maka ini menunjukkan bahwasannya mereka masih daam keadaan kebaikan.

Dan ini khilaf (berbeda) dengan yang dilakukan oleh sebagian, menganggap bahwasannya mengakhirkan berbuka adalah kebaikan.

Karena sebagian menunggu, saat matahari sudah tenggelam, mereka kemudian menunggu bintang muncul.

Baca Juga: Prediksi Swansea vs Barnsley : Head To Head, Susunan Pemain, Skor dan Jadwal Tayang

Jika bintang muncul, baru setelah itu mereka berbuka. Maka ini menyelisihi sunnah Nabi SAW. Karena beliau berkata:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ

Artinya: “Selama mereka menyegerakan berbuka, maka itu adalah kebaikan.”

Adapun mengakhirkan, maka ini menyelisihi sunnah Nabi SAW.

Yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, sampai sini.

مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ

Artinya: “Selama mereka masih menyegerakan berbuka.”

Adapun ucapan yang selanjutnya:

وَأَخَّرُوا السُّحُورَ

Artinya: “Dan mengakhirkan sahur”

Maka ini yang meriwayatkan adalah Imam Ahmad di dalam musnadnya. Dan tambahan ini adalah tambahan yang dhaif atau lemah.

Meskipun lafadz ini adaah lafadz yang lemah, tapi sudah berlalu hadits sebelumnya dan sudah kita baca tadi pagi bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di antara petunjuk beliau adalah mengakhirkan sahur.

Baca Juga: Prediksi Hull City vs Cardiff : Head To Head, Susunan Pemain, Skor dan Jadwal Tayang

Sehingga disebutkan antara sahur beliau dengan mendirikan shalat, itu waktunya adalah waktu yang digunakan untuk membaca 50 ayat.

Sebagian ulama mengatakan antara 5 sampai 10 menit. Dan ini menunjukkan bahwasanya beliau menghasilkan sahurnya sampai menjelang adzan.

Jadi waktu makan dan minum di malam hari ini waktunya adalah sampai datangnya waktu subuh.

Adapun membatasi dan menentukan di sana ada waktu imsak yang biasanya 10 menit sebelum datangnya waktu subuh seseorang sudah menahan diri dari makan dan minum, maka ini tidak ada petunjuknya dari Nabi SAW.

Baca Juga: Prediksi Birmingham vs Coventry City : Head To Head, Susunan Pemain, Skor dan Jadwal Tayang

Bahkan petunjuk Nabi SAW adalah mengakhirkan sahur, yaitu menjelang adzan. Na’am.

Demikian ceramah kultum Ramadhan singkat 2022 yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Roy, M.A. Semoga bermanfaat.***

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x