Pujian Allah ’azza wajalla untuk Ibrahim ’alaihissalam ini tentu saja didapatkannya setelah ia berusaha dan berusaha menjadi sosok pribadi yang dicintai oleh Allah ’azza wajalla.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Kedua: Bersungguh-sungguhlah meminta dan mencita-citakan kepada Allah ‘azza wajalla anugerah berupa anak saleh.
Allah Ta’ala mengabadikan doa-doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tentang hal itu di dalam al-Quran:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Wahai Rabbku, karuniakanlah untukku (seorang anak) yang termasuk orang-orang saleh.” (QS. al-Shaffat: 100)
رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيمَ الصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
“Wahai Rabbku, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat, juga dari keturunanku. Wahai Rabb kami, kabulkanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)
Ini semua menunjukkan akan kesungguhan seorang ayah yaitu nabi Ibrahim dan juga cita-cita besarnya.
Mungkin banyak di antara kita yang sekedar mau memiliki anak yang saleh. Tapi siapa di antara kita yang sungguh-sungguh berdoa memintanya kepada Allah dengan mata yang berderai air mata?