PORTALKALTENG - Selain memiliki destinasi wisata religi yang disebut sebagai pilar masuknya Agama Islam untuk pertama kali, di Banjarmasin ternyata juga memiliki wisata religi yang disebut sebagai wisata yang memiliki sejarah Islam di Kota Seribu Sungai ini.
Seperti yang diketahui, Kota Banjarmasin tidak hanya dikenal memiliki sederet wisata alam yang indah. Namun juga, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini ternyata memiliki wisata religi yang dikenal sebagai lokasi bersejarah dalam perkembangan Agama Islam di Banjarmasin.
Lantas dimana lokasi wisata religi yang disebut sebagai saksi perkembangan Agama Islam di Banjarmasin? Berikut ulasan singkatnya.
1.Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah ini merupakan Masjid Tertua yang menjadi saksi perkembangan Agama Islam di Banjarmasin. Masjid ini terletak tepat di Komplek Pemakaman Sultan Suriansyah.
Diketahui bahwa Masjid Sultan Suriansyah berada di sebelah Sungai Kuin yang berjarak 500 Meter dari Komplek Pemakaman Sultan Suriansyah.
Sehingga jika para wisatawan berkunjung ke Masjid ini dapat menyempatkan diri untuk berziarah ke Makam Sultan Suriansyah.
Karena letaknya yang tepat dipinggir sungai Kuin, para wisatawan dapat melihat Masjid tertua di Kalimantan ini dengan menggunakan angkutan air. Seperti bus air, longboat, maupun speadboat.
Lebih mudah bagi para pengunjung yang melewati jalur Darat karena persis melewati Masjid tersebut.
Sejarah Banjarmasin mencatat, bahwa Masjid Sultan Suriansyah telah dibangun pada masa pemerintahan Raja Banjar yang pertama kali memeluk Islam (1526-1550).
2. Masjid Jami’ Banjarmasin
Masjid Jami’ ini berlokasi di Jalan Masjid Jami (seberang Masjid Sungai Jingah, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Masjid Jami’ masuk ke dalam daftar masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid Jami’ ini sering disebut sebagai Masjid Jami’ Sungai Jingah.
Masjid ini didirikan pada tahun 1777 dan dibelakang Masjid ini terdapat salah satu Makam Pahlawan Nasional yang berasal dari Banjarmasin yaitu pangeran Antasari.
3. Masjid Tuftaturroghibin
Masjid Tuftaturroghibin sekilas mirip dengan Masjid Jami’ Sungai Jingah. Masjid ini dibangun pada tanggal 14 Maret 1938 bertepatan dengan 11 Muharram 1357 dalam penanggalan Hijriyah.
Masjid ini menjadi salah satu Destinasi Masjid Kebanggaan warga Alalak Banjarmasin.
Masjid Tuftaturroghibin dibangun oleh seorang Ulama Alalak, H Marwan bin HM Amin. H Marwan dikenal sebagai salah satu Ulama keturunan ke-4 Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan).
Masjid ini berlokasi di Jl. Alalak Tengah, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
4. Makam Pangeran Antasari
Diketahui bahwa Pangeran Antasari merupakan salah satu Pahlawan Nasional yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ia lahir pada tahun 1797 di Kayu Tangi. Ia juga merupakan salah satu kesultanan Banjar.
Namun, sumber lain ada juga yang mengatakan bahwa Pangeran Antasari lahir pada tahun 1809, dan beliau meninggal dunia pada tahun 1862.
Pemakaman Pangeran Antasari ini terletak di Jalan Malkon Temon, Kelurahan Surgi Mufti, Kec.Banjarmasin Utara, Banjarmasin.
Baca Juga: Kebersihan Taman Pasuk Kameloh, Sebuah Alternatif Destinasi Wisata Kota Palangkaraya
5. Makam Datu Amin
Datu Amin memiliki nama asli Syaikh Haji Muhammad Amin. Ia merupakan salah satu Ulama yang memiliki kharismatik yang diangkat menjadi Mufti di Wilayah Kuin oleh Kerajaan Banjar pada tahun 1876.
Semasa hidup, beliau merupakan sosok yang sangat disenangi oleh masyarakat karena memiliki pribadi yang pemurah.
Makam Datu Amin terletak di Jalan Pangeran Hidayatullah No.152, Benua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin.***
Keterangan Foto : Masjid Sultan Suriansyah Jl. Kuin Utara, Kuin Utara, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tangkapan Layar Instagram @fa_amelia