Network
PORTALKALTENG - Pada babak 300 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022 ada 7 desa dari Kalimantan Tengah (Kalteng) yang lolos dan bertarung ke 50 besar,
Ketujuh desa tersebut adalah Desa Wisata Patai Suku Hawa (PASUHA), Desa Wisata Riam Tinggi, Desa Wisata Jemuat, Desa Wisata Batu Suli ( Puruk Tamanggung Amang Rawai) Desa Wisata Sei Sekonyer dan Danau Limau.
Pada babak 50 besar hanya 1 desa yang lolos yaitu Desa Wisata Sei Sekonyer, di Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar) Kalteng.
Seperti apakan Desa Wisata Sei Sekonyer yang lolos ADWI 2022, berikut sedikit informasinya.
Desa Wisata Sei Sekonyer terletak bersebelahan dengan areal Taman Nasional Tanjung Puting yang telah dikenal dunia Internasional dengan julukan "The World Capital of Orangutans".
Awalnya Desa ini berlokasi di Tanjung Harapan yang saat ini masuk dalam areal Taman Nasional Tanjung Puting dan menjadi Camp Feeding Tanjung Harapan.
Namun setelah ditetapkannya Tanjung Puting sebagai Taman Nasional oleh Menteri Kehutanan RI, maka penduduk Tanjung Harapan di relokasi ke seberang areal Taman Nasional pada Tahun 1971.
Saat ini penduduk desa ini menetap di wilayah Desa yang bernama Desa Sungai Sekonyer, kabupaten Kobar, Kalteng.
Luas wilayah Desa Sungai Sekonyer sekitar 109.967 Ha, dan berbatasan langsung di sebelah selatan dengan Taman Nasional Tanjung Puting.
Di sisi sebelah utara Desa Bedaun, sebelah timur dengan Kabupaten Seruyan dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kumai Hilir.
Moda transportasi untuk menuju ke desa ini lebih populer dengan menggunakan perahu penyeberangan atau kelotok wisata.
Kehadiran moda transportasi ini justru menjadi daya tarik utama Pariwisata di desa ini yaitu susur sungai Sekonyer.
Desa ini terletak 30.58 km dari Kotawaringin Barat, 61.11 km dari Sukamara dan 71.38 km. dari Seruyan, Kalteng.
Di lokasi ini juga terdapat homestay tempat menginap yang berkonsep alam, pedesaan dan pemandangan sungai yang menawan.
Homestay dapat di capai lewat darat dan juga sungai hanya 20 menit dari bandara airport ke kota pelabuhan Kumai kemudian dapat dilanjutkan dengan kapal wisata atau berkendaraan.***
