Kecewa Kepemimpinan di Musda Pemilihan Ketua DPD KNPI Kalteng , Musda Kalteng Nyaris Berujung Baku Hantam

20 Desember 2021, 18:09 WIB
Peserta Musda KNPI Kalteng Ungkapkan Kekecewaan /Andre Basel Landau

PORTALKALTENG - Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kalimantan Tengah di Kota Palangka Raya pada Minggu 19 Desember 2021 berakhir deadlock.

Dalam perebutan kursi Ketua KNPI Kalteng itu ada dua kandidat yakni Muhammad Alfian Mawardi dan Sayid Abi Nazar.

Keduanya sudah menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan para pemilik suara dalam kegiatan tersebut.

Musda ke 15 yang berlangsung hingga Senin dini hari, nyaris berunjung baku hantam antara peserta dan pimpinan sidang dari DPP Pusat KNPI.

Baca Juga: Profil Brian Ferreira yang Dikabarkan Akan Bergabung Dengan Persiraja Banda Aceh Usai Didepak PSIS Semarang

Dikutip portalkalteng dari Antara, Ketua Panitia Edi Alisyahbana di Palangka Raya membenarkan, terjadi kericuhan saat proses pemilihan Ketua KNPI Kalteng.

"Plenonya diskors sampai pukul 11.00 WIB hari ini. Tidak ada korban jiwa dalam keributan yang sebenarnya hal biasa dalam kegiatan seperti ini," katanya di Palangka Raya, Senin 19 desember 2021.

Kegiatan akhirnya diputuskan akan dilanjutkan pada siang hari ini pukul 11.00 sesuai keputusan pimpinan sidang DPP Pusat, namun ternya pihak DPP selaku pimpinan sidang baru datang sekitar pukul 17.00 WIB.

Kemudian sidang kembali diskor karena membuat para peserta kecewa karena akan  dilanjutkan kembali pada pukul 19.00 WIB dengan agenda penyelesaian OKP Dualisme dan Pemilihan ketua DPD KNPI Kalteng periode 2021-2024.

 

Baca Juga: Update Cuci Gudang Persiraja Kembali Lepas 2 Pemainnya di Jeda Transfer Paruh Musim BRI Liga 1

Edy menjelaskan, sebenarnya kegiatan tersebut berjalan lancar jika tidak ada terjadi dualisme kepemilikan hak suara dari beberapa Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP).

"Konsentrasi mereka pecah dan psikologi mereka terganggu lantaran sudah kecapekan mengurus hal tersebut, karena tidak ada titik temu akibat dualisme kepemilikan suara, sampai larut malam," ungkapnya.

Selanjutnya Steering Committee (SC) Syarif mengatakan, adanya dualisme OKP yang mengkalim berhak memberikan suara tersebut, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kalteng tidak ada hak ikut campur di internal OKP.

"Ketika menjelang puncak acara kok ada dualisme, sehingga muncul ketidakpuasan. Kami pun tidak ada wewenang dalam mencampuri urusan mereka, makanya harus ada solusi," kata Syarif.

Baca Juga: Laga Babak 8 Besar Liga 2, Sulut United vs Martapura Dewa United Berlomba Ukir Sejarah Baru Bagi Tim

"Solusinya adalah OKP yang dualisme itu apakah saling mengerti atau suara mereka dinolkan atau ditiadakan dalam pemilihan ketua KNPI saat ini," tutupnya.***

 

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Berbagai Sumber ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler