Buah Kandris, Penyedap alami masakan khas masyarakat Barito Timur

21 September 2021, 08:22 WIB
Buah Kandris/Garcinia xanthochymus /www.visitbartim.com

 

PortalKalteng - Buah Kandris atau yang lebih dikenal dengan asam kandis (Garcinia xanthochymus) termasuk golongan pohon yang daunnya selalu hijau (evergreen) dalam arti tidak menggugurkan daunnya di musim gugur. Pohon yang tingginya berkisar antara 15m - 30m dan berasal dari India ini masih sekerabat dengan manggis serta asam gelugur.

Di wilayah hutan Barito Timur, buah Kandris merupakan jenis buah hutan yang banyak  dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penyedap dalam beberapa jenis masakan tradisional.

Buah ini berwarna kuning yang memiliki biji seperti buah manggis dan rasanya sangat asam, apabila masih mentah buahnya berwarna hijau.

Baca Juga: Rata-rata Hujan Sepanjang Hari, Inilah Prakiraan Cuaca 5 Kota Besar di Kalteng 21 September 2021

Rasa asam inilah sebagai penambah cita rasa makanan tradisional masyarakat Barito Timur, salah satunya adalah Gagasuk (irisan daun singkong dicampur dengan jeroan).

Buah Kandris diiris kecil dan ditaburkan ke dalam Gagasuk yang sudah hampir masak agar masakan terasa lebih enak.

Selain gagasuk biasanya saat masyarakat mendapatkan ikan di sungai kecil di dalam hutan dan ingin langsung memasak atau membakar ikannya, maka mereka mencari buah kandris ini sebagai penyedap rasa.

Baca Juga: Bangkitkan Pariwisata, Disbudparpora Barito Timur persiapkan Festival Hammock II

Sebelum dioleskan pada ikan bakar, terlebih dahulu buah kandris ini dibakar kemudian baru dioles secara menyeluruh ke ikan bakar. Perpaduan rasa manis dari daging ikan dan sedikit rasa asam dari buah kandris membuat sajian terasa lebih nikmat.

Pola penyebaran pohon kandris di wilayah hutan di kabupaten Barito Timur melewati proses alami oleh binatang-binatang dihutan seperti monyet dan musang.

Di wilayah ini pohon kandris tumbuh bisa mencapai ketinggian 7-8 meter dengan kulit kayu berwarna kehitaman dan bergetah dengan dahan pohon yang besar dan kuat.

Akar yang kuat dengan pertumbuhan dahan yang panjang membuat pohon kandris ini sangat mudah untuk tumbuh diantara pepohonan lainnya. Pohon Kandris ini selalu berbuah tanpa ada batas waktu atau musim, sehingga sangat mudah untuk mendapatkan buahnya.

Baca Juga: Explore Barito Timur, Disbudparpora Bartim Tracking ke Liang Tengkorak

Dari sisi kearifan budaya lokalnya, buah Kandris ini tidak boleh dimakan oleh wanita yang baru saja melahirkan karena akan dapat mengganggu proses penyembuhan*** 

Editor: Patriano JM

Sumber: disbudparpora bartim

Tags

Terkini

Terpopuler