Warga Pontianak Bayar PBB Lewat Bank Sampah

- 25 Juni 2023, 14:59 WIB
Foto bersama Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyerahkan tempat sampah secara simbolis kepada warga.
Foto bersama Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyerahkan tempat sampah secara simbolis kepada warga. /Prokopim

PORTAL KALTENG - Persoalan sampah menjadi masalah yang dihadapi setiap daerah terutama wilayah perkotaan. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus merangkak naik diikuti lonjakan produksi sampah, baik yang berasal dari rumah tangga maupun pelaku usaha.

Hal itu pula dialami Kota Pontianak, yang mana pertumbuhan penduduknya mendekati 700 ribu jiwa. Jumlah populasi demikian menghasilkan produksi sampah dengan rerata volume 400 ton per hari. Atau jika dihitung per individu, setiap orang memproduksi sampah antara 0,5 - 0,7 kilogram per hari. Lonjakan sampah bertambah terutama saat memasuki musim buah seperti sekarang ini.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, pemerintah pusat telah membuat regulasi bahwa tahun 2030, sampah yang dikelola harus bisa ditekan minimal 30 persen.

Baca Juga: 12 Hotel Termurah di Kota Pontianak Kalimantan Barat, Fasilitasnya Lengkap

Sampah yang diproduksi di Kota Pontianak didominasi sampah organik dengan kisaran 60 hingga 70 persen, selebihnya campuran seperti plastik, kertas dan jenis sampah lainnya. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggaungkan agar sampah-sampah itu habis tanpa perlu dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terutama sampah organik.

"Yang menjadi persoalan adalah sampah plastik yang baru terurai hingga ratusan tahun lamanya. Sehingga sekarang sudah  mulai banyak upaya mengelola sampah-sampah plastik menjadi bijih plastik atau bahan bakar minyak," jelasnya pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Bank Sampah Palem Asri Jalan Puskesmas Pal IV Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota, Minggu 25 Juni 2023.

Menurut Edi, pengelolaan sampah yang paling baik adalah sistem pemilahan sampah, antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik bermanfaat untuk komposting, gas metan dan sebagainya. Sedangkan anorganik seperti plastik, kertas dan sejenisnya bisa didaur ulang melalui konsep 3R. Keberadaan bank sampah salah satunya sebagai upaya mengurangi produksi sampah.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Akan Tindak Tegas Ulah Wagner Group yang Merupakan Pemberontakan Bersenjata

Termasuk bank-bank sampah mini yang ada di sekolah-sekolah. Ia berharap jumlah bank sampah mini diperbanyak di sekolah-sekolah, setidaknya harus ada 114 bank sampah mini di SD Negeri dan 28 di SMP Negeri.

Halaman:

Editor: Muhammad Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x