AJI-GNI Latih Jurnalis Kalbar Cegah Mis-dis Informasi Pemilu

24 Juni 2023, 14:45 WIB
Foto saat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Google News Inoitiative (GNI) menggelar training Mis-Dis Informasi Pemilu untuk mengantisipasi dan menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan dalam konteks pemilihan umum (Pemilu) untuk jurnalis di Kalimantan Barat. /AJI Pontianak

PORTAL KALTENG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Google News Inoitiative (GNI) menggelar training Mis-Dis Informasi Pemilu untuk mengantisipasi dan menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan dalam konteks pemilihan umum (Pemilu) untuk jurnalis di Kalimantan Barat.

Ketua AJI Pontianak, Rendra Oxtora mengatakan, bahwa pada training ini diikuti oleh 25 peserta jurnalis yang bekerja di wilayah Pontianak dan sekitarnya.

"Kegiatan ini kita laksanakan untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait berbagai aspek penting yang terkait dengan dis dan mis informasi dalam konteks Pemilu," katanya di hotel Maestro Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu 24 Juni 2023.

Baca Juga: 11 Kabupaten Ikuti Kejurprov Persinas ASAD Kalbar

Rendra juga mengatakan, salah satu fokus utama adalah untuk melatih peserta mengenali, menganalisis, dan menanggapi informasi yang dapat menyesatkan atau memanipulasi opini publik.

"Dalam era informasi yang cepat dan luas seperti saat ini, penting bagi jurnalis untuk memiliki kemampuan kritis dalam menyaring dan memverifikasi informasi sebelum menggambarkannya kepada publik. Untuk itu, AJI bersama Google News Initiative berinisiasi untuk melakukan training ini," ucapnya.

Rendra menjelaskan bahwa training ini sangat penting dalam persiapan Pemilu yang akan datang, terutama dalam menghadapi Pemilu 2024.

Baca Juga: Tampung Aspirasi Pelajar dan Mahasiswa, Polda Kalbar Resmikan Rumah Kebangsaan

"Pemilu yang berkualitas dan adil memerlukan peran aktif jurnalis yang bertanggung jawab dalam menyajikan informasi yang akurat, transparan, dan netral kepada masyarakat. Dengan adanya training ini, kami berharap peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan, serta membantu menciptakan pemilu yang berkualitas di masa depan," katanya.

Selama training berlangsung, para peserta dilibatkan dalam diskusi, studi kasus, dan simulasi situasi yang memungkinkan mereka untuk mempraktikkan metode penanggulangan misinformasi. Mereka juga mendapatkan pemahaman tentang etika jurnalistik yang berlaku dalam melaporkan pemilu dan bagaimana menghindari bias berlebihan dalam melaporkan fakta.

Diharapkan, melalui pelatihan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas, transparan, dan bebas dari informasi yang menyesatkan.

Baca Juga: Tips Berwisata Aman dan Nyaman yang Perlu Dilakukan

"Training ini merupakan salah satu upaya AJI Kota Pontianak dalam meningkatkan profesionalisme dan kapabilitas jurnalis dalam menghadapi tantangan informasi di era digital," katanya.

Di tempat yang sama, Fasilitator kegiatan Training Mis-Dis Informasi Pemilu, yang juga Bendahara AJI Pontianak, Haryadi menyampaikan terimakasih kepada pengurus AJI Nasional yang sudah memilih AJI Pontianak sebagai salah satu daerah penyelenggara training tersebut, mengingat tidak semua daerah diberikan kesempatan untuk melaksanakannya.

"Dalam proses pendaftaran, sebenarnya ada sekitar 36 peserta yang mendaftar. Namun, karena dibatasi hanya untuk 25 peserta, maka kita melakukan seleksi untuk peserta sehingga kami dari pengurus AJI Pontianak menyampaikan permohonan maaf bagi peserta yang sudah mendaftar, namun belum mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini," katanya.

Baca Juga: Siantan Hilir Wakili Kalbar Lomba Kelurahan Tingkat Regional

Haryadi menambahkan, pada pelatihan ini Pengurus AJI Nasional mengutus dua pemateri yaitu Nurika Manan yang merupakan Pengurus AJI Nasional dan juga Trainer Cek Fakta AJI-GNI dan Zainuddin Muda Z Monggilo yang merupakan Trainer Cek Fakta AJI-GNI dan juga Dosen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM. ***

Editor: Muhammad Rokib

Tags

Terkini

Terpopuler