PORTAL KALTENG - Berbagai upaya dilakukan militer Rusia untuk memutus jalur distribusi ke wilayah Bakhmut, Ukraina.
Namun upaya tersebut di klaim Ukraina belum berhasil sebab front Bakhmut masih mendapat support dari Kyiv.
Dalam beberapa bulan terakhir militer Rusia berusaha mengepung wilayah Bakhmut seperti pengepungan di Mariupol.
Kerasnya perlawanan pasukan Ukraina di wilayah ini serta jalur distribusi yang masih aman membuat Rusia masih gagal mengepung wilayah ini.
"Pasukan pertahanan menahan barisan di Bakhmut," ungkap juru bicara kelompok Timur Angkatan Bersenjata Ukraina, Serhii Cherevatyi.
Ia juga mengungkapkan pergerakan untum menyuplai persenjataan dan amunisi juga masih bisa dilakukan.
Baca Juga: Ketua TABAMA Kalteng Dukung Lomba Tari Gelang yang Akan Diadakan SSB Igal Jue Kota Palangkaraya
"ada kesempatan untuk mengirimkan amunisi, perbekalan, obat-obatan, dan membawa yang terluka dari sana." lanjut Serhii.
Selain serangan frontal, militer Rusia juga meledakan sejumlah jembatan penghubung jalur distribusi ke Bakhmut.
"Ya, selama operasi militer, musuh menghantam infrastruktur, jembatan, dan area lain kami." ujar Serhii membenarkan.
Baca Juga: 4 Narapidana Kabur dari Lapas IIA Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah, Pencarian Terus Dilakukan
"Namun, unit kami menyediakan dengan cara yang berbeda kemampuan untuk memberikan semua yang Anda butuhkan." jelasnya.
Keterangan ini juga menguatkan bantahan informasi yang mengatakan penarikan pasukan besar-besaran oleh Ukraina di front Bakhmut.
Analis Institute for the Study of War (ISW) juga menganalisis situasi di Bakhmut.
Baca Juga: Liga 2 Kembali Resmi Dihentikan dan Berlanjut Musim Depan, BRI Liga 1 Tak Ada Degradasi
ISW sampai pada kesimpulan bahwa pasukan Rusia tidak akan dapat mengepung Bakhmut dalam waktu dekat.***