Rusia Klaim Siapkan Serangan Masif ke Kota di Ukraina Usai Serangan Rudal pada 10 Oktober 2022

- 11 Oktober 2022, 18:27 WIB
Dmitry Medvedev dan Vladimir Putin.
Dmitry Medvedev dan Vladimir Putin. /Reuters/Sergei Karpukhin/

PORTAL KALTENG - Beberapa waktu lalu Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan tentang mobilisasi parsial Rusia, wajib militer telah dilakukan Moscow.

Tak lama berselang bom meledak di Jembatan Krimea disusul serangan rudal Rusia ke sejumlah kota besar di Ukraina.

Kali ini Rusia mengklaim sedang mempersiapkan serangan massal baru ke kota-kota Ukraina.

Baca Juga: Drama 'Little Women' Sukses, Kim Go Eun Raih Peringkat Pertama Reputasi Aktor Drama Bulan Oktober

Dmitry Medvedev, Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia menyampaikan hal ini di Telegram dalam sebuah komentar tentang serangan rudal di Ukraina pada 10 Oktober 2022.

"Aksi pertama sudah berakhir. Akan ada lebih banyak lagi."ungkap Dmitry Medvedev, Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia.

Medvedev terus mengulangi narasi Kremlin mengenai dugaan "rezim politik Nazi" Ukraina, yang "menimbulkan ancaman terus-menerus, langsung, dan jelas bagi Rusia".

Baca Juga: Penjualan Mini Album ke-5 (G)I-DLE Berhasil Menjual 700.000 Copy!

"Itulah sebabnya, selain melindungi rakyat kami dan menjaga perbatasan negara kami, tujuan tindakan kami di masa depan adalah untuk sepenuhnya membongkar rezim politik Ukraina," kata Medvedev.

Seperti diketahui sejak awal invasi yang disebut Moscow operasi militer khusus ini berlangsung, Kremlin terus menarasikan rezim Nazi kepada pemerintahan Ukraina.

Bahkan hingga saat ini narasi tersebut terus digaungkan sebagai dalih serangan rudal yang menghantam sejumlah kota besar di Ukraina termasuk Kyiv.

Baca Juga: Musisi Rex Orange County Didakwa Atas 6 Tuduhan Pelecehan dan Kekerasan Seksual

Akibat serangan rudal ini dikabarkan sejumlah bangunan rusak dan menimbulkan kjorban jiwa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan agar warganya bertahan di perlindungan.

Selain menembakan rudal jarak jauhnya, Rusia dan sekutunya juga menggunakan Drone Kamikaze buatan Iran.

Seperti serangan Rusia ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Ladyzhyn dengan drone kamikazenya.

Baca Juga: Lee Jung Jae dilaporkan Telah Dibayar 10 Miliar Rupiah Per Episode untuk Series 'Squid Game' Season 2

Walau diserang dengan rudal dan drone kamikaze, Ukraina mengklaim berhasil menangkis da menembak jatuh lebih dari separo serangan tersebut.

Hal ini disebabkan banyaknya kendaraan tempur anti serangan udara yang direbut dari Rusia dan juga yang didonasikan negara sahabat.

Selain itu dengan semakin mahirnya militer Ukraina mengoperasikan alat tempur bantuan maka semakin sulit angkatan udara Rusia bergerak di langit Ukraina.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.com.ua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x