Gencatan Senjata di Mariupol, Rusia Tunding Kiev Larang Pasukannya Menyerah, Zelensky : Tak ada yang Melarang

- 17 April 2022, 12:52 WIB
kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional, Mikhail Mizintsev menuduh Kiev larang pasukan di Mariupol menyerah
kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional, Mikhail Mizintsev menuduh Kiev larang pasukan di Mariupol menyerah /TASS/

PORTALKALTENG - Angkatan Bersenjata Rusia menawarkan para militan dari batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing yang diblokir di Mariupol untuk menyerah dan meletakkan senjata dengan sukarela.

Tawaran penyerahan ini berlaku mulai pukul 06:00 waktu Moskow pada hari Minggu, 17 April, nyawa mereka akan diampuni, ujar Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia kata Sabtu 16 April 2022.

“Mengingat situasi bencana di pabrik besi dan baja Azovstal, dan di luar prinsip-prinsip yang murni manusiawi, Angkatan Bersenjata Rusia menawarkan para militan dari batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing untuk mengakhiri permusuhan dan meletakkan senjata mulai pukul 06:00 waktu Moskow pada 17 April, 2022. Nyawa semua orang yang meletakkan senjata mereka akan terhindar," kata pernyataan itu.

Namun Presiden Ukraina juga menyampaikan bahwa negosiasi yang berlangsung antara Kyiv dengan Moscow tergantung pertempuran di Mariupol seperti yang dilansir pravda.ru.

Baca Juga: Negosiasi Ukraina Rusia Tergantung Pertempuran Mariupol, Namun Sulit Tanpa Bantuan Persenjataan yang Tertunda

Sementara Kremlin mengatakan mulai pukul 05:00, komunikasi konstan terjalin antara pihak Rusia dan Ukraina untuk bertukar informasi.

Gencatan senjata diumumkan mulai pukul 05:30 waktu Moskow yaitu pada pukul 06:00, kedua belah pihak mengibarkan bendera.

Bendera berwarna merah dari pihak Rusia dan bendera putih di sepanjang perimeter pabrik di pihak Ukraina.

Selain itu, fakta kesiapan gencatan senjata ini oleh kedua belah pihak ditegaskan melalui semua saluran komunikasi.

Baca Juga: Presiden Ukraina Sampaikan Nama Negara yang Berpotensi Menjadi Negara Penjamin Perjanjian Damai Dengan Rusia

Dari pukul 06:00 hingga 13:00 semua tanpa kecuali unit bersenjata Ukraina dan tentara bayaran asing pergi tanpa senjata atau amunisi apa pun jelas pihak Kremlin.

Subyek komunikasi radio kali ini yaitu  unit nasionalis dan tentara bayaran yang diblokir di Azovstal bersaksi tentang situasi tanpa harapan mereka.

Mereka menuntut agar pejabat Kiev memberi mereka izin untuk menyerah, tetapi sebagai balasan mereka diancam akan dieksekusi tuduh Mikhail Mizintsev.

"Dalam 16 April 2022, peningkatan tajam tercatat dalam intensitas komunikasi radio militan dari unit nasionalis dan tentara bayaran asing yang diblokir di Mariupol di pabrik metalurgi Azovstal," lapornya.

Baca Juga: Mengulas Spesifikasi Kapal Perang Ringan Ukraina Kremenchuk Gyurza M yang Direbut Rusia di Mariupol

“Isi dari intersepsi radio (ada 367 di antaranya saja dalam 24 jam terakhir) menunjukkan bahwa para militan yang menawarkan perlawanan berada dalam situasi tanpa harapan, praktis tanpa makanan dan air. Mereka mendesak izin untuk meletakkan senjata dan menyerah dari otoritas Kiev. Sementara itu, perwakilan dari otoritas Kiev dengan tegas melarang mereka untuk melakukan ini dan mengancam dengan eksekusi berikutnya di bawah kondisi 'masa perang'," kata pernyataan Rusia.

Berbeda dengan pernyataan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media online Ukraina bahwa para pejuang Mariupol tidak dilarang untuk mengambil langkah-langkah tertentu.

Zelensky mengatakan bahwa pihak berwenang "tetap berhubungan dengan para pembela di pabrik yang diblokir", dan bahwa pembicaraan sedang berlangsung "di tingkat yang berbeda".

"Mereka tahu bahwa mereka sedang menjalankan misi yang paling kuat hari ini. Musuh sangat takut kepada mereka sehingga ada enam kali lebih banyak pasukan musuh [daripada pembela Ukraina]. Ada beberapa lingkaran yang menghalangi Mariupol", kata presiden.

Baca Juga: Pertahanan Terakhir Pasukan Ukraina di Mariupol, Bersembunyi di Pabrik Baja Azovstal

Menurutnya, para pejuang Resimen Azov sudah menjadi pahlawan, dan "tidak ada yang akan melarang mereka mengambil langkah-langkah tertentu."

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: TASS Rusian News Agency pravda.com.ua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah