Ukraina Klaim Korban di Pihak Rusia Tembus 20 Ribu Jiwa di Hari ke 51 Operasi Militer Khusus, Mariupol Kritis

- 15 April 2022, 19:08 WIB
Rekaman kehancuran tank Rusia setelah difilmkan oleh drone.*
Rekaman kehancuran tank Rusia setelah difilmkan oleh drone.* /TikTok /Daily Star

PORTALKALTENG - Dibalik sejumlah kesuksesan militer Ukraina menahan serangan tentara Kremlin, kengerian di Mariupol terus berlanjut.

Jika berdasarkan klaim Ukraina setidaknya 20 Ribu tentara Rusia dan sekutunya tewas atau terluka sepanjang 51 hari operasi militer khusus.

Sejak 24 Februari hingga 15 April 2022 selain puluhan ribu personil, ribuan kendaraan tempur (ranpur) juga hancur di palagan Ukraina.

Berikut klaim terbaru kerugian Rusia yang dikeluarkan Ukraina.

Baca Juga: Polisi Israel dan Warga Palestina Bentrok di Kota Suci Yerusalem, Sebanyak 59 Orang Terluka

Personil : sekitar 20.000,
Tank : 756 unit,
Kendaraan tempur lapis baja : 1976 unit,
Sistem artileri : 366 unit,
Peluncur roket ganda : 122 unit,
Sistem pertahanan udara - 66 unit,
Pesawat : 163 unit,
Helikopter : 144 unit,
Kendaraan militer : 1443 unit,
Kapal/perahu : 8 unit,
Tangki bahan bakar : 76,
Kendaraan udara tak berawak operasional dan taktis/ UAV : 135,
Peralatan khusus : 25,
Peluncur sistem rudal operasional dan taktis : 4.

Baca Juga: Tanpa Dukungan Memadai Tentara Ukraina di Mariupol Semakin Sedikit dan Upaya Menembus Blokade Rusia Pupus

Serhiy Volyna, Komandan Brigade Marinir ke 36, menyerukan kepada pemerintah Ukraina untuk menghentikan pengepungan Mariupol menggunakan cara politik atau militer sesegera mungkin.

Hal ini disampaikan Serhiy Volyna seperti yang dilansir Ukrainska Pravda pada Jumat 15 April 2022.

Volyna mengatakan bahwa, pada pagi hari tanggal 15 April, para pembela Mariupol bertempur dalam pertempuran sengit sementara pasukan Rusia maju secara agresif.

Menurut Volyn, Mariupol dapat diselamatkan melalui operasi militer yang mendesak atau keputusan politik.

Baca Juga: Rusia Akan Ambil Langkah yang Dianggap perlu Bila Swedia dan FInlandia Jadi Bergabung dengan NATO

Komandan Marinir yakin bahwa masih mungkin, hari ini, untuk memecahkan pengepungan Mariupol.

Dia mengatakan bahwa menghentikan pengepungan "adalah mungkin dan harus dilakukan sesegera mungkin, mengerahkan komandan yang berpengalaman dan cara yang tepat."

Para pembela tidak berniat untuk menyerah dan siap untuk melawan, tetapi situasinya semakin buruk.

Sedangkan Wakil Komandan Resimen Azov Sviatoslav Palamar kembali mengunggah video situasi di Mariupol, dibawah kepungan Rusia dan sekutunya selama 50 hari.

Baca Juga: Suara Ledakan Dahsyat Terdengar di Kyiv Usai Kapal Perang Rusia Tenggelam di Laut Hitam

Pejuang Mariupol, meskipun kalah, terus mempertahankan kota dan berharap pengepungan akan dipatahkan, karena mereka memiliki kepercayaan pada sesama prajurit, komandan mereka, dan fakta bahwa Mariupol adalah Ukraina seperti yang dilansir pravda.

"Dengan setiap hari pertempuran, para pembela kota menjadi lebih sedikit, tetapi mereka menggigit beton, menggali ke dalam tanah,… bangkit lagi dan lagi dan mereka akan menghancurkan penyerang." ungkap Sviatoslav Palamar atau Kalina dalam video dari Mariupol.

Ikuti perkembangan invasi Rusia ke Ukraina terkini hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.com.ua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x