PORTALKALTENG - Rusia menyebut serangan ke rumah sakit di Mariulol adalah hoax atau berita bohong, sebelumnya Ukraina mengklaim Rusia menembaki sebuah rumah sakit di kota ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pada Kamis 10 Maret 2022 bahwa 500kg bom milik Rusia menghantam rumah sakit bersalin di Mariupol.
Dilansir sputnixnews Wakil Tetap Pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy telah menolak laporan tentang serangan terhadap sebuah rumah sakit di Mariupol sebagai berita palsu.
Dalam twitnya Polyanskiy menyampaikan rumah sakit tersebut dijadikan objek militer kelompok radikal, namun tidak ada bantahan bahwa pemboman dilakukan saat gencatan senjata berlangsung.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Twitter-nya mengutuk kejadian ini "serangan terhadap sebuah rumah sakit di Mariupol, Ukraina, di mana bangsal bersalin & anak-anak berada", sebagai "mengerikan", mencatat bahwa warga sipil "membayar harga tertinggi untuk perang yang telah tidak ada hubungannya dengan mereka".
Polyanskiy menulis di Twitter sebagai tanggapan atas pernyataan Guterres: "Begitulah #Fakenews muncul, dilansir sputniknews pada Kamis 10 Maret 2022.
Ia juga menyayangkan pernyataan ini keluar tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu.
Kami memperingatkan dalam pernyataan kami kembali pada 7 Maret bahwa rumah sakit ini telah diubah menjadi objek militer oleh radikal. Sangat mengganggu bahwa PBB menyebarkan informasi ini tanpa verifikasi."tulis Polyanskiy