Temuan Baru Mutasi Covid-19, Sri Lanka Temukan Sub-garis Keturunan Varian Delta

- 20 November 2021, 12:38 WIB

PORTALKALTENG - Temuan baru tersebut menjadikan keturunan baru varia Delta tersebut sebagai mutasi ketiga dari virus corona yang berasal dari Sri Lanka.

Covid-19 varian Delta (B.1.617.2) sangat mudah menular dan berada di belakang peningkatan pesat kasus di seluruh dunia, bahkan pada populasi dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

Namun, transmisi sub-garis keturunan 'AY 104' yang ditemukan di Sri Lanka belum ditentukan.

Para pejabat mengatakan sampel dari sub-garis keturunan telah dikirim ke laboratorium di Hong Kong untuk analisis lebih lanjut.

Baca Juga: Covid-19 di Jerman Melonjak Drastis Warga Ramai-Ramai Berebut Vaksin

Sub-garis keturunan 'AY 104' terdeteksi oleh para peneliti di Universitas Sri Jayewardenepura.

Direktur, Departemen Biologi Molekuler dan Sel Universitas pemerintah, Dr Chandima Jeewadara mengatakan mutasi baru membuat jumlah varian yang berasal dari negara itu menjadi tiga.

"Yang pertama adalah B.411, yang merupakan garis keturunan virus SARS-CoV-2 leluhur, yang kedua adalah B.1.617.2. AY 28 dan ini yang ketiga (B.1.617.2. AY 104)," kata Jeewadara.

Lebih lanjut, secara signifikan ia menjelaskan bahwa varian baru telah terdeteksi di provinsi Utara, Utara-Tengah dan Selatan.

Sementara strain Covid-19 asli lainnya terdeteksi di Provinsi Barat (ibu kota Kolombo).

Dia mengatakan penemuan itu dilakukan setelah tes dilakukan pada sampel acak, di mana 288 sampel dikonfirmasi untuk varian 'AY 104' sementara 479 dinyatakan positif untuk varian 'AY 28'.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa virus bermutasi dengan cara yang berbeda dan menyebar secara berbeda di setiap daerah," kata Jeewadara.

Dia mengatakan rincian lebih lanjut akan tersedia setelah laporan dirilis oleh laboratorium di Hong Kong.

Baca Juga: Kembangkan Kesejahteraan, TP-PKK Kalteng Terapkan Kearifan Lokal Dalam Pengembangan Produk

Sementara itu, otoritas kesehatan telah memperingatkan pembentukan kluster Covid-19 baru di provinsi Utara-Tengah dan Selatan.

"Hal ini disebabkan oleh tidak mematuhi pedoman kesehatan. Fungsi telah diselenggarakan tanpa mengikuti persyaratan kesehatan," kata Wakil Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Dr Hemantha Herath.

Menteri Kesehatan Keheliya Rambukwella mengatakan lebih dari 75 persen populasi di atas 16 tahun dan 61,8 persen dari total populasi telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.

"Tembakan booster diberikan kepada mereka yang berusia di atas 60 tahun," kata Rambukwella.

Lebih dari 160.000 orang Sri Lanka selama 60 tahun telah menerima suntikan Pfizer-BioNTech sebagai dosis ketiga atau booster pada hari Jumat.

Rambukwella mengajukan banding terhadap keraguan vaksin di beberapa bagian negara.

Virus corona telah merenggut 14.072 nyawa, bersama dengan 554.459 kasus yang dikonfirmasi, di negara itu, kata kementerian kesehatan dalam pembaruan pada hari Kamis.***

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Deteksi Mutasi Ketiga Covid-19, Sri Lanka Temukan Sub-garis Keturunan Baru dari Varian Delta

Editor: Hendrikus Sismanto Jueldis Imban

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x