PORTALKALTENG - Program vaksinasi Covid-19 yang saat ini sedang berjalan di dunia masih jauh dari kata setara, di mana negara-negara kaya berlomba-lomba untuk suntikan booster, sementara negara miskin tenggelam dalam pandemi.
dr. David Nabarro, utusan khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19, mengatakan kepada kelompok semua pihak tentang virus corona bahwa dunia masih tenggelam dalam pandemi, dengan 5.413 kematian dilaporkan dalam 24 jam terakhir saja.
“Ini adalah penyakit yang sekarang secara fundamental dialami oleh orang-orang miskin dan negara-negara miskin,” tambahnya sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.
Tanpa menyebut nama Inggris, Nabarro mengatakan negara-negara kaya yang berusaha untuk 'memvaksinasi populasi dari pandemi aktif' mengambil pertaruhan besar.
Negara-negara itu memiliki kekhawatiran soal munculnya varian baru yang mungkin tak mempan dengan vaksin, sementara yang lain adalah populasi yang mungkin enggan untuk mematuhi jika langkah-langkah seperti pemakaian masker dan jarak sosial diterapkan kembali.
“Jika ada peningkatan vaksin untuk booster, itu hanya akan memiliki konsekuensi global yang sangat ekstrem, dan semua orang perlu tahu itu,” katanya.
Menurut data resmi, lebih dari 22% orang di Inggris berusia 12 tahun atau lebih telah mendapatkan dosis booster, sementara diperkirakan 68,6% dari seluruh populasi memiliki setidaknya dua suntikan.
Sebaliknya, di Afrika hanya 6% orang yang telah divaksinasi penuh pada akhir Oktober, kata WHO. Menurut angka dari Our World in Data , beberapa negara Afrika bahkan memiliki tingkat yang lebih rendah, di Nigeria angkanya hanya 2,8%.